MALANG TERKINI – Sholat Idul Fitri adalah pertanda berakhirnya bulan suci Ramadhan.
Sholat Idul fitri hukumnya sunnah muakkad yang berarti mendekati wajib, namun ada pula yang berpendapat hukumnya adalah fardhu kifayah dengan memandang bahwa sholat Ied adalah bagian dari syiar agama Islam.
Sholat Idul Fitri dilaksanakan dengan dua rakaat yang bisa dilakukan secara berjamaah ataupun sendirian.
Yang membedakan Sholat Idul Fitri dengan sholat sunnah lainnya adalah jumlah takbir dan adanya khutbah selepas sholat.
Jumlah takbir yang harus dilakukan ketika melaksanakan sholat Idul fitri adalah tujuh kali pada rakaat pertama setelah takbiratul ihram.
Dan pada rakaat kedua, takbir yang harus dilakukan adalah lima kali di luar takbir saat bangkit dari sujud.
Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan Ad-Daruquthni dan Al-Baihaqi dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash, ia berkata “Nabi SAW bersabda: Takbir ketika sholat Ied 7 kali di rakaat pertama dan 5 kali di rakaat kedua”.
Dalam buku panduan ujian praktek ‘Ubudiyah dijelaskan bahwa pada rakaat pertama, takbir tujuh kali dilaksanakan setelah takbiratul ihram dan bacaan iftitah baru kemudian dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat yang disunnahkan (surat Qaf atau Al-A’la).
Dan takbir lima kali pada rakaat kedua dilaksanakan setelah takbir bangkit dari sujud, kemudian dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat yang disunnahkan (surat Al-Qamar atau Al-Ghosyiyah).
Antara takbir satu dengan yang lainnya sampai pada takbir ketujuh, disunnahkan membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Baca Juga: 4 Tipe Kepribadian Bisa Dilihat dari Panjang Rambut, Kamu Nomor Berapa?
Selepas sholat, bilal berdiri ke depan untuk memberikan aba-aba pertanda akan dimulainya khutbah Ied dengan bacaan:
يَامَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ. اِعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هٰذَا يَوْمُ عِيْدِ الْفِطْرِ وَيَوْمُ السُّرُوْرِ، وَيَوْمُ الْمَغْفُوْرِ. أَحَلَّ اللهُ لَكُمْ فِيْهِ الطَّعَامَ، وَحَرَّمَ عَلَيْكُمْ فِيْهِ الصِّيَامَ. إِذَا صَعِدَ الْخَطِيْبُ عَلَى الْمِنْبَرِ, اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ, اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُم اللهُ, اَنْصِتُوْالَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
Setelah khatib naik mimbar, bilal membaca shalawat:
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ،اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ،وَاْلحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ قَوِّاْلاِسْلاَمَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، وَيَسِّرْهُمْ عَلىٰ اِقَامَةِ الدِّيْنِ. رَبِّ اخْتِمْ لَنَامِنْكَ بِالْخَيْرِوَيَاخَيْرَالنَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Kemudian khatib mengucapkan salam dan duduk di kursi mimbar, sedangkan bilal melafalkan takbir
Dilanjutkan dengan khatib membacakan khutbah pertama.
Setelah khutbah pertama selesai, khatib duduk sejenak dan bilal melafalkan shalawat:
اَللّٰـهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Kemudian dilanjutkan dengan khatib membaca khutbah kedua.
Itulah jumlah takbir dalam shalat Idul Fitri beserta tata cara pelaksanaannya.
Sholat Idul Fitri juga dapat membangun persaudaraan, mendatangkan pahala serta menyempurnakan puasa Ramadhan.
Oleh sebab itu, sholat Ied menjadi bentuk syukur dari seorang hamba kepada Allah Swt karena telah selesai ibadah puasa dalam satu bulan penuh.
Biasanya juga selepas Sholat Idul Fitri, umat muslim saling bersilaturahmi dan bermaaf-maafan.***