Apa Itu Puasa Tarwiyah dan Arafah yang Biasa Dilakukan Sebelum Idul Adha di Bulan Dzulhijjah

1 Juli 2022, 18:01 WIB
Pengertian puasa Tarwiyah dan puasa Arafah /PEXELS/Thirdman

MALANG TERKINI - Apa itu puasa Tarwiyah dan Arafah yang biasa dilakukan umat Islam ketika telah memasuki bulan Dzulhijjah?

Puasa Tarwiyah dan puasa Arafah dilaksanakan menjelang Idul Adha atau Hari Raya Kurban.

Secara bahasa, "tarwiyah" bisa diartikan dengan: berfikir-fikir, aslinya adalah "tarawiyyatan" (تروية) dari "tarawwa" (تروى).

Baca Juga: Tanggal Berapa Puasa Tarwiyah dan Arafah pada Idul Adha 1443 H 2022 M Kali Ini?

Sedangkan kata "arafah" (عرفة) dalam bahasa Arab mengandung arti: mengetahui atau mengenal.

Ada yang mengatakan, dinamakan Tarwiyah karena pada malamnya Nabi Ibrahim bermimpi mendapat perintah untuk menunaikan nazar menyembelih putranya.

Lalu pada paginya, Nabi Ibrahim alaihissalam berfikir-fikir (merenungkan) apakah mimpi tersebut dari Allah ataukah dari setan.

Oleh karenanya, hari itu dinamakan dengan Tarwiyah (tarawiyyah) yang artinya berfikir-fikir atau merenung.

Pada malam berikutnya, ia kembali bermimpi sama yaitu mendapat perintah menunaikan nazar menyembelih putranya.

Baca Juga: Tanggal Berapa Puasa Tarwiyah? Ini Jadwal dan Bacaan Niatnya

Setelah bermimpi yang kedua itu, pada paginya Nabi Ibrahim pun menjadi mengetahui bahwa mimpi tersebut dari Allah.

Oleh karenanya, hari itu dan juga tempatnya pun dinamakan dengan Arafah yang artinya mengetahui.

Kemudian, pada malam berikutnya lagi (ketiga), Nabi Ibrahim kembali bermimpi yang sama, sehingga ia pun bertekad melaksanakan perintah dalam mimpi itu yakni menyembelih putranya.

Oleh karenanya, hari itu dinamakan Nahr (penyembelihan) atau yang dikenal dengan Idul Adha/Hari Raya Kurban yakni pada 10 Dzulhijjah.

Baca Juga: 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah: Ini Amalan dan Keutamaannya

Singkat cerita, ketika Nabi Ibrahim dengan ikhlas melaksanakan perintah menyembelih putranya, pisaunya tidak mempan meskipun sangat tajam.

Sebagai gantinya, Malaikat Jibril datang membawa kambing gibas dari surga untuk disembelih Nabi Ibrahim alaihimassalam.

Demikian, sekelumit kisah terkait hari Tarwiyah, Arafah, Nahr (Idul Adha) pada bulan Dzulhijjah.

Hari Raya Idul Adha jatuh pada 10 Dzulhijjah yang mana umat Islam dianjurkan (sunnah muakkad) untuk berkurban dengan menyembelih hewan berupa kambing, sapi, atau onta.

Sedangkan pada 9 Dzulhijjah, umat Islam yang sedang beribadah haji melaksanakan wukuf di Padang Arafah.

Bagi umat Islam yang tidak berhaji, pada 9 Dzulhijjah itu di-sunnah muakkad-kan untuk melakukan puasa Arafah.

Sedangkan puasa Tarwiyah itu adalah puasa yang dikerjakan sebelumnya, yakni pada 8 Dzulhijjah.

Baca Juga: Niat Mandi Jumat, Arab, Latin dan Artinya

Dijelaskan dalam kitab Syarah Fathul Mu'in, keutaman puasa Arafah yaitu menghapus dosa-dosa kecil (yang tidak berkaitan dengan hak adami) selama 2 tahun.

Disebutkan pula dalam kitab tersebut, yang lebih hati-hati beserta puasa Arafah itu juga berpuasa pada 8 Dzulhijjah (Tarwiyah).

Selain puasa pada hari Arafah, mulai tanggal 1 sampai 8 Dzulhijjah itu juga dianjurkan untuk berpuasa.***

Editor: Lazuardi Ansori

Tags

Terkini

Terpopuler