Khutbah Jumat Tema Kemerdekaan, Edisi Menyambut HUT RI KE-77 Tahun 2022

10 Agustus 2022, 14:11 WIB
ilustrasi: Khutbah Jumat menyambut hari kemerdekaan Indonesia ke-77 /Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO

MALANG TERKINI - Materi khutbah Jumat kali ini dengan tema kemerdekaan, yaitu cara mensyukuri nikmat kemerdekaan yang dianugerahkan oleh Allah kepada bangsa Indonesia.

Di bulan Agustus 2022, sangat penting bagi khatib untuk menyampaikan pesan-pesan kemerdekaan; bagaimana mensyukuri nikmat kemerdekaan dan melanjutkan perjuangan pahlawan.

Menyambut HUT RI ke-77 2022, diperkenankan bagi khatib menyampaikan tentang kemerdekaan lewat mimbar khutbah Jumat, asalkan telah memenuhi rukun khutbah.

Baca Juga: Khutbah Jumat Tema Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan, Edisi 5 Agustus 2022

Rukun khutbah Jumat yang tidak boleh ditinggalkan ada 5, yaitu membaca hamdalah, sholawat, ayat Qur'an, berwasiat dengan ketakwaan, dan mendoakan kaum muslimin.

Jika rukun khutbah yang lima sudah terpenuhi, maka diperbolehkan bagi khatib untuk menyampaikan pesan-pesan kebaikan yang lain, misalnya pesan-pesan kemerdekaan.

Nah, berikut ini adalah contoh khutbah Jumat tentang kemerdekaan edisi 12 Agustus 2022 yang dapat dijadikan referensi:

KHUTBAH PERTAMA

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛

فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

Ma'asyirol muslimin jamaah Jumat rahimakumullah. Tidak ada kata yang patut kita ucapkan di hari yang mulia ini selain ucapan syukur kepada Allah, sebab dengan nikmatnya kita masih diberi kesempatan untuk merasakan kemerdekaan Indonesia yang kita cintai ini.

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat Tentang Keutamaan Bulan Muharram, Edisi Terbaru 5 Agustus 2022

Sholawat beserta salam, semoga selalu dilimpahkan kepada Gusti Kita Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Beliaulah teladan bagi kita dalam menjadikan bangsa yang merdeka, berdaulat, aman dan tentram; baldatun thoyyibatun wa Robbun ghofuur.

Ma'asyirol muslimin rahimakumullah. Selanjutnya, di hari Jumat ini, tak henti hentinya saya berwasiat kepada diri saya sendiri dan kepada jemaah sekalian untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Sebab iman dan takwa merupakan sebaik-baiknya bekal menuju akhirat.

Iman yang sebenarnya adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, percaya pada kitab Allah, malaikat-malaikat Allah, utusan-utusan Allah, serta mempercayai adanya kiamat dan qadha qadar Allah.

Sementara taqwa yang sebenarnya adalah mengikuti semua apa yang diperintahkan Allah dan meninggalkan semua apa yang dilarang oleh Allah.

Ma'asyirol muslimin rahimakumullah. Yang perlu diketahui oleh kita semua, kemerdekaan yang kita rasakan hari ini merupakan anugerah dari Allah subhanahu wa ta'ala. Itulah takdir Allah untuk kebaikan bangsa kita. Karena itu patutlah bagi kita untuk bersyukur atas nikmat kemerdekaan ini. Lalu bagaimana cara mensyukuri nikmat kemerdekaan?

Kaum muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah. Ada tiga cara untuk mensyukuri nikmat kemerdekaan yang Allah berikan kepada bangsa kita. Yaitu dengan cara hati, lisan, dan tindakan.

Bersyukur dengan hati maksudnya adalah meyakini dengan sebenarnya bahwa kemerdekaan yang kita rasakan ini merupakan anugerah dari Allah, bukan semata-mata atas usaha dan perjuangan para pahlawan bangsa.

Kita tahu bahwa di antara beberapa pahlawan yang andil dalam upaya memerdekakan bangsa kita adalah para ulama, para santri, dan kaum muslimin. Merekalah orang-orang yang dekat dengan Allah, yang selalu bermunajat kepada Allah untuk kemerdekaan bangsa kita.

Baca Juga: Asbabun Nuzul Surat Al Maidah Ayat 48, Lengkap dengan Penjelasannya!

Sidang Jumat yang dirahmati Allah. Adapun makna mensyukuri kemerdekaan dengan lisan adalah dengan mengucapkan Alhamdulillah, memuji Allah dengan sebanyak-banyaknya, serta menceritakan kepada orang lain tentang kebahagiaan karena kemerdekaan ini.

Menyampaikan ucapan selamat dirgahayu Indonesia merupakan bagian dari mensyukuri nikmat secara lisan. Karena hal demikian merupakan bentuk rasa bangga atas apa yang Allah berikan terhadap bangsa Indonesia.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah. Selanjutnya makna mensyukuri nikmat kemerdekaan dengan perbuatan adalah dengan cara mengisi kemerdekaan ini dengan sebaik-baiknya. Kemerdekaan yang sudah kita raih harus kita jaga. Jangan sampai ada pihak asing yang mencaplok negara kita.

Kita bebaskan bangsa Indonesia baik dari segala penjajahan, baik penjajahan ideologi, ekonomi, kultural, politik, berpikir dan pendapat, apalagi penjajahan fisik. Baik penjajahan itu dari pihak luar maupun dari bangsa kita sendiri.

Baca Juga: Sejarah Puasa Asyura, Pertemuan antara Nabi Muhammad dan Orang Yahudi

Tapi kita harus yakin bahwa apabila bangsa kita selalu beriman kepada Allah dan bertakwa maka tentu Allah akan menurunkan keberkahan terhadap bangsa kita. Sebab Allah berjanji dalam Al-Qur'an:

وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرَى اَمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَ الْاَرْضِ

Artinya: "Jikalau sekiranya penduduk negri berikman dan bertaqwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi." (QS. Al- A'raf ayat 96)

Ma'asyiral muslimin sidang jamaah Jumat yang dirahmati Allah. Itulah tiga cara mensyukuri nikmat kemerdekaan yang diberikan Allah kepada kita. Bersyukur adalah kewajiban. Allah mengancam orang-orang yang tidak mau bersyukur dengan siksaannya sebagaimana firman Allah:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيْدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِي لَشَدِيْدٌ

Artinya; "Dan ingatlah ketika tuhanmu memaklumkan ‘sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti kami akan menambah (ni’mat) kepada kalian. Dan jika kamu mengingkari (ni’matKu) maka sesungguhnya azabku sangat pedih."

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah. Itulah yang dapat saya sampaikan dalam khutbah Jumat kali ini. Mari kita berdoa semoga Allah memberikan yang terbaik untuk bangsa kita, menjadi bangsa yang baldatun thoyyibatun warobbun Ghofur.

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ ٱللّٰهِ ٱلرَّحْمٰنِ ٱلرَّحِيمِ. وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْقُرَىٰٓ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوْاْ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَٰتٍۢ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذْنَٰهُم بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْاٰنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ، وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Baca Juga: Contoh Teks Pidato Kemerdekaan Indonesia ke 77 Lenkap: Pembukaan, Isi dan Penutup

KHUTBAH II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْإِيْمَانِ وَالْإِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ أَمَّا بَعْدُ.

فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: اِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعَلِيٍ وَعَنْ أَصْحَابِ نَبِيِّكَ أَجْمَعِيْنَ وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِهِمْ إِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْأَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ. رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ.

اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ. رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ.

Itulah contoh materi khutbah Jumat singkat tentang kemerdekaan yang bisa disampaikan kepada jamaah menyambut HUT RI ke 77 tahun 2022 ini.***

Editor: Lazuardi Ansori

Tags

Terkini

Terpopuler