Apa Itu Rebo Wekasan Menurut Islam? Ini Penjelasan Ulama!

18 September 2022, 00:42 WIB
Rebo wekasan menurut Islam, begini pengertiannya /Pixabay/Anamul_/Malang Terkini/Achmad Hudaifi/

MALANG TERKINI - Banyak orang yang mempertanyakan mengenai Rebo wekasan, mulai dari pengertian, dalil, hukumnya dalam Islam, hingga amalannya. Apa sebenarnya Rebo wekasan itu?

Berikut akan dijelaskan tentang pengertian Rebo wekasan, kapan terjadinya, apa yang harus dilakukan pada Rebo wekasan, lengkap dengan dalil haditsnya.

PENGERTIAN REBO WEKASAN MENURUT ISLAM

Rebo wekasan adalah Rabu terakhir dari bulan Safar. Rebo wekasan disebut juga dengan Rabu pungkasan, Rebo Kasan, atau Arba mustamir.

Pada Rebo wekasan tersebut dipercaya sebagai hari turunnya malapetaka sebanyak 320 ribu untuk satu tahun.

Baca Juga: Mengenal Tradisi Rebo Wekasan: Sejarah, Asal Daerah, Tujuan, Mitos, Amalan dan Penjelasan Menurut Islam

Hal itu sebagaimana yang pernah disampaikan oleh Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi dalam kitab Kanzun Najah Wassurur.

Dalam kitab tersebut disebutkan, "Sebagian arifin (orang-orang yang mengenal Allah) dari ahli mukasyafah menuturkan bahwa setiap tahun Allah menurunkan 320.000 bala', dan itu pada hari Rabu terakhir dari bulan Safar. Maka jadilah hari tersebut hari paling sulit dalam setahun."

Masyarakat Jawa menyebut hari Rabu terakhir bulan Safar yang merupakan hari turunnya bala bencana itu dengan Rebo wekasan atau Rabu pungkasan.

Untuk mencegah terjadinya bencana itu, umat muslim biasanya melakukan amalan dan ritual tertentu, seperti sholat hajat empat rakaat, membaca surat Yasin, sedekah, dan minum air Salamun.

ReBaca Juga: Penjelasan Buya Yahya Seputar Rebo Wekasan, Amalan yang Dilakukan, Mitos Hingga Anggapan Turunkan Bala

KAPAN REBO WEKASAN 2022?

Pada tahun ini, Rebo wekasan jatuh pada hari Rabu tanggal 21 September 2022 bertepatan dengan tanggal 24 Safar 1444 Hijriyah.

Rebo wekasan terjadi setiap tahun pada hari Rabu terakhir di bulan Safar dengan tanggal Masehi yang berbeda. Penetapannya berdasarkan kalender Islam atau Hijriyah.

DALIL HADITS TENTANG REBO WEKASAN

Setidaknya ada dua hadits yang menjelaskan tentang tradisi Rebo wekasan. Hadits pertama datangnya dari Ibnu Abbas r.a sebagai berikut:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: آخِرُ أَرْبِعَاءَ فِي الشَّهْرِ يَوْمُ نَحْسٍ مُسْتَمِرٍّ. رواه وكيع في الغرر، وابن مردويه في التفسير، والخطيب البغدادي..

Artinya: "Dari Ibn Abbas ra, Nabi Saw bersabda: "Rabu terakhir dalam sebulan adalah hari terjadinya naas yang terus-menerus." HR. Waki’ dalam al-Ghurar, Ibn Mardawaih dalam at-Tafsir, dan al-Khathib al-Baghdadi.

Hadits tentang Rebo wekasan di atas dinilai dhaif oleh kalangan ahli hadits, sehingga tidak bisa dijadikan sebagai pegangan hukum.

Baca Juga: Dalil Tentang Rebo Wekasan, Benarkah Akhir Bulan Safar Turun Bencana?

Dalil hadits kedua tentang Rebo wekasan datangnya dari Abu Hurairah r.a yang tercatat dalam kitab Shahih Bukhari Muslim. Berikut redaksi haditsnya:

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ إِنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم: قَالَ لَا عَدْوَى وَلَا صَفَرَ وَلَا هَامَةَ. رواه البخاري ومسلم.

Artinya: “Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw bersabda: “Tidak ada penyakit menular. Tidak ada kepercayaan datangnya malapetaka di bulan Shafar. Tidak ada kepercayaan bahwa orang mati itu rohnya menjadi burung yang terbang.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Berdasarkan hadits kedua ini mayoritas ulama sepakat bahwa kepercayaan tentang turunnya malapetaka di hari Rabu terakhir bulan Safar itu tidak dibenarkan.

Baca Juga: 3 Amalan Rebo Wekasan 2022, Lengkap dengan Tata Caranya

Namun, ulama juga tidak melarang umat Islam melakukan amalan tertentu pada Rebo wekasan asalkan tidak meyakini bahwa hari itu merupakan hari sial tempat turunnya malapetaka.

Umat Islam harus percaya bahwa tidak ada malapetaka dan kesialan kecuali atas izin Allah. Karena itu, berdoa memohon kepada Allah agar terhindar dari bencana diperbolehkan dan tidak harus dilakukan pada Rebo wekasan.

Itulah penjelasan mengenai Rebo wekasan, lengkap dengan dalil hadits, kapan terjadinya, hingga penjelasan ulama mengenainya.***

Baca Juga: Gus Baha: Saat Rebo Wekasan Tahun 2022 Sedekah Salah Satu dari 3 Amalan Agar Doa Diterima Allah SWT

Editor: Ianatul Ainiyah

Tags

Terkini

Terpopuler