Mengenal 6 Penyebab Rusaknya Hati Menurut Imam Hasan Al Basri

30 Juli 2023, 03:50 WIB
Mengenal 6 Penyebab Rusaknya Hati Menurut Al Hasan Basri /Foto oleh Vlad Maksudov dari Pexels/

MALANG TERKINI - Imam Hasan Al Basri, seorang ulama terkemuka dalam sejarah Islam, memberikan pandangannya tentang faktor-faktor yang dapat merusak hati seseorang. Menurutnya, ada enam perkara yang dapat menyebabkan rusaknya hati.

Artikel ini akan membahas dengan lebih detail tentang enam faktor yang disebutkan oleh Hasan Al Basri dan bagaimana menghindarinya untuk memperbaiki hati.

1. Melakukan dosa dan berharap taubat

Salah satu penyebab rusaknya hati adalah ketika seseorang terus-menerus melakukan dosa dan berharap taubat di kemudian hari.

Sikap ini bisa membawa rasa malas untuk bertaubat secara tulus dan membuat hati semakin terhimpit oleh perasaan bersalah. Untuk memperbaiki hati, penting untuk segera bertaubat dengan ikhlas dan berusaha untuk tidak mengulangi dosa tersebut.

2. Belajar ilmu dan tidak mengamalkannya

Ilmu tanpa amal adalah seperti pohon tanpa buah. Hasan Al Basri mengingatkan bahwa tidak mengamalkan ilmu yang telah dipelajari dapat merusak hati.

Untuk menjaga hati tetap bersih dan tumbuh dalam iman, penting untuk mengamalkan ilmu yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

3. Mengamalkan ilmu tapi tidak ikhlas

Selain mengamalkan ilmu, sikap ikhlas juga memiliki peran penting dalam membersihkan hati. Ketika seseorang melakukan amal hanya untuk pujian atau pengakuan dari orang lain, hati dapat rusak oleh kesombongan dan riya'. Oleh karena itu, penting untuk selalu berusaha mengamalkan ilmu dengan niat yang ikhlas karena Allah semata.

4. Tidak bersyukur atas nikmat Allah

Rizki yang diberikan oleh Allah adalah berkah, namun, seringkali orang terjebak dalam ketidakpuasan dan keluh kesah.

Tidak bersyukur atas nikmat Allah bisa merusak hati dengan perasaan tidak puas dan cenderung sombong. Untuk menjaga hati tetap baik, penting untuk selalu bersyukur atas nikmat Allah yang telah diberikan.

5. Tidak ridho dengan takdir Allah

Rasa tidak ridho dengan apa yang telah ditetapkan Allah juga dapat merusak hati. Ketika seseorang tidak menerima takdir-Nya dengan lapang dada, hati menjadi gelisah dan tidak tenteram.

Untuk memperbaiki hati, kita perlu belajar untuk merelakan dan meridhoi apa pun yang telah Allah tetapkan dalam hidup kita.

6. Menguburkan mayat tapi tidak mengambil pelajaran

Seringkali, kita menguburkan mayat tanpa mengambil pelajaran dari kematian tersebut. Padahal, kematian seharusnya menjadi pengingat bagi kita tentang kehidupan akhirat dan persiapan diri menuju keabadian.

Hasan Al Basri mengingatkan kita untuk belajar dari kematian, mengingatkan kita tentang keterbatasan hidup dunia, dan memperbaiki hati kita dengan meningkatkan amal ibadah dan keimanan.

Kesimpulan:

Mengutip pandangan Hasan Al Basri, kita dapat memahami enam faktor penyebab rusaknya hati: melakukan dosa dan berharap taubat, tidak mengamalkan ilmu, mengamalkan ilmu tapi tidak ikhlas, tidak bersyukur atas nikmat Allah, tidak ridho dengan takdir-Nya, dan menguburkan mayat tapi tidak mengambil pelajaran.

Untuk menjaga hati tetap bersih dan sehat, kita perlu menghindari faktor-faktor ini dan berusaha untuk selalu bertaubat, bersyukur, dan ikhlas dalam setiap amal perbuatan kita. Dengan memperbaiki hati, kita dapat meraih kedamaian dan kebahagiaan dalam hidup ini dan di akhirat kelak.***

Editor: Ianatul Ainiyah

Tags

Terkini

Terpopuler