Sebagaimana dikutip dari YouTube Dakwah Inti, Gus Baha menjelaskan bahwa syaratnya nabi itu harus keturunannya nabi, bukan anaknya orang yang tidak bernasab.
Menurut Gus Baha, itu merupakan penghormatan dari Allah karena memilihkan seorang nabi dari klan atau marga terbaik.
"Jadi, nabi itu harus turunan nabi. Ini bukan berarti Allah 'ashabiyah. Justru Allah membuat penghormatan, memberi penghormatan pada kita, bahwa orang yang kita ikuti turunannya orang baik, turunannya orang baik, turunannya orang baik," ujar Gus Baha sebagaimana dikutip Malang Terkini dari tayangan di kanal Youtube Dakwah Inti pada Kamis, 14 Oktober 2021.
Baca Juga: Doa Gus Miftah Menyikapi Pujian Dan Bullyan
Gus Baha melanjutkan, ketika itu Nabi Muhammad shallahu 'alaihi wasallam muncul di Mekah di tengah komunitas jahiliyah.
Di Yastrib (sekarang Madinah) banyak orang-orang dari golongan ahli kitab (Yahudi dan Nasrani), mereka mempertanyakan 'Muhammad itu turunannya siapa, kok mengaku nabi?'.
Karena, kata Gus Baha, indukan turunan nabi itu ada di Israel, Palestina, atau Yerussalem.
Baca Juga: Jangan Ucapkan Kalimat Ini Saat Turun Hujan! Bisa Membuat Allah Tersinggung Menurut Gus Baha
Akhirnya Allah menjelaskan:
فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَ