Gus Baha Jelaskan Rahasia Penyebutan Silsilah Nasab Nabi Muhammad pada Kitab Maulid al Barzanji

- 15 Oktober 2021, 11:48 WIB
Silsilah nasab Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam disebutkan dalam kitab Maulid Barzanji karya Sayyid Ja'far bin Hasan
Silsilah nasab Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam disebutkan dalam kitab Maulid Barzanji karya Sayyid Ja'far bin Hasan /Instagram @ngajigusbaha

 

MALANG TERKINI - Ada beberapa kitab maulid yang ditulis para ulama dan biasa dibaca untuk mengenang kelahiran Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam

Salah satu dari kitab-kitab itu adalah kitab yang sudah populer di Indonesia dan terkenal dengan nama "Maulid Barzanji".

Kitab tersebut mempunyai nama asli "'Iqdul Jauhar fi Maulidin Nabiyyil Azhar", ditulis oleh Sayyid Ja'far bin Hasan al-Barzanji.

 Baca Juga: Lakukan Ini Sekali Menurut Gus Baha, Ternyata Lebih Baik dari Dunia dan Seisinya

Di permulaan kitabnya, Sayyid Ja'far al-Barzanji menuliskan silisilah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam

Disebutkan mulai dari Abdullah (ayah), Abdul Munthalib (kakek) dan seterusnya sampai Adnan yang bernasab kepada Ismail bin Ibrahim.

Mengapa Sayyid Ja'far dalam kitabnya tadi menyebutkan sisilah nasabnya Nabi terlebih dahulu, KH. Bahauddin Nur Salim atau Gus Baha mengungkapkan rahasianya.

Baca Juga: Seri Ngaji Tasawuf Bareng Gus Baha, Orang Zuhud dan Makrifat itu Beda Kelas, Apalagi Orang Awam

Sebagaimana dikutip dari YouTube Dakwah Inti, Gus Baha menjelaskan bahwa syaratnya nabi itu harus keturunannya nabi, bukan anaknya orang yang tidak bernasab. 

Menurut Gus Baha, itu merupakan penghormatan dari Allah karena memilihkan seorang nabi dari klan atau marga terbaik.

"Jadi, nabi itu harus turunan nabi. Ini bukan berarti Allah 'ashabiyah. Justru Allah membuat penghormatan, memberi penghormatan pada kita, bahwa orang yang kita ikuti turunannya orang baik, turunannya orang baik, turunannya orang baik," ujar Gus Baha sebagaimana dikutip Malang Terkini dari tayangan di kanal Youtube Dakwah Inti pada Kamis, 14 Oktober 2021.

Baca Juga: Doa Gus Miftah Menyikapi Pujian Dan Bullyan

Gus Baha melanjutkan, ketika itu Nabi Muhammad shallahu 'alaihi wasallam muncul di Mekah di tengah komunitas jahiliyah.

Di Yastrib (sekarang Madinah) banyak orang-orang dari golongan ahli kitab (Yahudi dan Nasrani), mereka mempertanyakan 'Muhammad itu turunannya siapa, kok mengaku nabi?'.

Karena, kata Gus Baha, indukan turunan nabi itu ada di Israel, Palestina, atau Yerussalem.

Baca Juga: Jangan Ucapkan Kalimat Ini Saat Turun Hujan! Bisa Membuat Allah Tersinggung Menurut Gus Baha

Akhirnya Allah menjelaskan:

فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ

"Jadi ditunjukkan, bahwa Muhammad adalah turunan Nabi Ibrahim itu ada jejak Ibrahim di situ," ungkap Gus Baha.

"Lalu buktinya apa kalau Muhammad turunan Ibrahim? Karena Ibrahim pernah hidup di Mekkah,"ungkapnya lagi.

Baca Juga: Jadwal Thomas dan Uber Cup 2021 Hari Ini: Ada Indonesia Vs Malaysia Lengkap Prediksi Susunan Pemain

Gus Baha juga menerangkan, ketika Ibrahim berada di Mekah, dalam doanya menyebut 'dzurriyati' (keturunanku), bukan 'waladi' (anakku).

Kalau Ibrahim mengatakan 'waladi' (anakkku), maka bisa saja anak turun Ismail tidak lagi di Mekah tapi kembali ke Palestina.

Akhirnya juga dibuktikan secara artefak sejarah, di Mekah ada Shafa ada Marwah, yaitu dua gunung yang ketika itu Hajar kesulitan mencari air untuk minumnya Ismail.

Baca Juga: Deddy Mizwar Utarakan Idealismenya Tentang Karya Film

"Ada sekian bukti artefak bahwa Ibrahim punya Ismail dan ditempatkan di Mekah," papar Gus Baha.

"Maka ketika itu diungkapkan Al-Quran, orang Yahudi tercengang dan banyak yang masuk Islam, karena Muhammad sudah memenuhi kriteria seorang nabi. Amanah sudah, tabligh sudah, shiddiq, semuanya sudah, termasuk asal-usul nasabnya," terangnya.

Gus Baha menyebutkan, salah satu bukti artefak di Mekah, di Ka'bah itu dulu ada Babu Bani Syaibah. 'Syaibah' adalah nama lain dari Abdul Munthalib.

Baca Juga: Oki Setiana Dewi Harapkan Setiap Film Mencontoh Karya Deddy Mizwar

Selain itu, juga ada Maqom Ibrahim, yaitu batu yang pernah diinjak Nabi Ibrahim 'alaihissalam.

Sekarang ada lagi bukti berupa artefak, yaitu Hijir Ismail, menunjukkan bahwa putra Ibrahim itu tidak pulang ke Palestina, tetapi membikin kamar kecil di dekat Ka'bah.

"Dan semua sejarah akhirnya tahu bahwa Ismail ini akhirnya nikah sama suku Jurhum, yang beliau tidak kembali lagi ke Palestina," papar Gus Baha.

Baca Juga: Baca Surah Alquran Ini 1 Kali Ampuh Obati Segala Penyakit Menurut Syekh Ali Jaber

"Singkat cerita, sekarang suku Quraisy terbukti min dzurriyati Ibrahim 'alaihissalam dan sesuai devinisi nabi kalau seorang nabi harus turunan Nabiyullah Ibrahim," lanjutnya.

Karena pentingnya asal-usul nasab itu, Sayyid Ja'far al-Barzanji dalam muqaddimah kitab maulid-nya menuliskan silsilah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

Sayyid Ja'far menyebutkan Muhammad putra Abdullah putra Abdul Munthalib yang namanya Syaibah, terus nama kakek-kakeknya sampai pada Adnan yang bernasab kepada Nabi Ismail 'alaihissalam.

"Ini hebatnya Sayyid Barzanji. Beliau mengarang begitu tertib untuk membuktikan silsilah nasabnya Rasulillah shallallahu 'alaihi wasallam," pungkas Gus Baha.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Sumber: YouTube Dakwah Inti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah