MALANG TERKINI - Dalam sebuah tragedi bencana alam erupsi Gunung Semeru yang cukup dahsyat menyisakan sebuah kisah Rumini, seorang perempuan yang rela mati demi menemani ibunya sampai akhir hayat.
Ini adalah kisah nyata bagaimana seorang anak berbakti kepada ibunya. Rumini tidak rela meninggalkan ibunya yang sudah tidak bisa melarikan diri saat letusan Gunung Semeru pada Sabtu 4 Desember 2021 lalu.
Meskipun sebenarnya Rumini bisa lari menyelamatkan diri menghindar dari letusan, ia justru memilih memeluk erat ibunya yang sedang terbaring sampai jenazah keduanya ditemukan berada di rumah yang telah roboh.
Baca Juga: Kisah Rumini yang Ditemukan Meninggal Bersama Ibunya Saat Erupsi Gunung Semeru
Tentang berbakti kepada orangtua ini, kyai muda kharismatik KH Bahauddin Nursalim juga pernah membahasnya dalam sebuah ceramah.
Seperti dilansir Malang Terkini dari kanal YouTube Sekolah Akhirat dalam sebuah video yang diunggah pada 21 Mei 2021, Gus Baha menjelaskan tentang berbakti kepada orangtua.
Menurut Gus Baha, berbakti kepada orangtua adalah perkara yang wajib dilakukan oleh anak dalam bentuk apa pun termasuk harta.
Baca Juga: 7 Jenazah Lagi Berhasil Ditemukan, Evakuasi Korban Gunung Semeru Terus Dilakukan
Gus Baha menceritakan tentang kisahnya merawat sang ibu yang kerap sakit-sakitan semenjak ditinggal oleh bapaknya Gus Baha, KH Nursalim.