Kaya Belum Tentu Bahagia, Coba Gunakan Standar Hidup Ini Sesuai Resep Gus Baha

- 9 Desember 2021, 16:07 WIB
Hidup bahagia menurut Gus Baha ternyata mudah
Hidup bahagia menurut Gus Baha ternyata mudah /Pixabay/ebrahim

MALANG TERKINI – Tujuan hidup semua orang adalah kebahagiaan. Maka segala cara mereka lakukan agar hidup bahagia. Dan uang selalu dianggap sebagai satu-satunya cara untuk bahagia.

Namun faktanya, banyak sekali orang kaya yang tidak menemukan kebahagiaan dari harta mereka. Lalu di mana sebenarnya letak kebahagiaan itu? Apa kiat sesungguhnya agar bisa hidup bahagia?

Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab dipanggil Gus Baha pernah menyampaikan resep atau kiat hidup bahagia dalam sebuah pidato yang diunggah oleh kanal YouTube NGAJI GUS BAHA’ pada 10 November 2019.

Baca Juga: Pendapat Gus Baha Tentang Bencana Alam dan Hubungannya dengan Kuasa Allah

Dalam ceramahnya, beliau mengutip perkataan Ibnu Athaillah As-Sakandari, pengarang kitab Hikam tentang cara hidup bahagia. Dalam kitab itu, Ibnu Athaillah berkata:

لِيَقِلَّ ما تَفْرَحُ بِهِ، يَقِلَّ ما تَحْزَنُ عَلَيْهِ.

Artinya: “Kurangi apa-apa yang membuatmu senang, maka akan berkurang pula apa yang akan membuatmu sedih.”

Dari kalam hikmah itu, Gus Baha menjelaskan bahwa sebenarnya yang membuat kebanyakan orang susah adalah memasang standar hidup yang terlalu ideal, sehingga ketika standar hidup itu tidak terpenuhi mereka mudah kecewa.

Kalau standar hidup harus punya pengaruh, punya mobil mewah, punya rumah, harta melimpah, dan semacamnya, betapa kecewanya jika kenyataannya tidak sesuai ekspektasi.

Baca Juga: Mengenal Nenek Nasional Dalam Drama Korea, Debut Selama 64 Tahun

Gus Baha memberi contoh kecil, ketika punya istri, orang membayangkan bahwa setiap ia pulang kerja istri sudah menyediakan kopi, makanan sudah mateng, dan lain sebagainya.

Jika standarnya seperti itu, maka ketika ia pulang kerja lalu tidak menemukan apa-apa pasti kecewa, marah, dan bahkan bisa jadi menjelek-jelekkan istri.

Lebih baik memasang standar hidup minimalis saja. Misalnya, kalau punya istri, yang penting istri agamanya Islam, pokok shalatnya menghadap kiblat, itu sudah cukup. Tidak perlu harus seperti ini, seperti itu.

Baca Juga: Apakah Doa Bisa Merubah Takdir? Ini Kata Gus Baha

Gus Baha mengaku bahwa seumur-umur ia tidak pernah menyuruh istrinya bikin kopi. Beliau bikin kopi sendiri. Karena menurutnya, itu lebih simpel, enjoy, dan jika pun kopinya kurang gula misalnya, ia tidak perlu menyalahkan siapa-siapa.

Selain mengambil standar minimalis, kiat hidup bahagia selanjutnya yang disebutkan Gus Baha adalah memandang bahwa hidup itu hanya dua menit. Karena manusia tidak pernah tahu pada detik keberapa ia meninggal.

Rasulullah pernah ditanya oleh sahabatnya, “Ya Rasulallah, kenapa Anda tidak menyiapkan makanan untuk besok?” Rasulullah menjawab, “Karena saya tidak yakin bahwa saya hidup sampai besok.”

Sehingga menurut Gus Baha, kunci kebahagiaan adalah ‘jangan berpikir terlalu panjang’. Tidak perlu memikirkan masa depan terlalu ruwet jika tidak yakin besok masih hidup.

Ulama menghitung hidup itu hanya dua menit atau dua detik. Dan itu waktu yang cukup untuk mengucapkan kalimat tauhid. Jikapun mati setelah itu, yang penting sudah baca laa ilaaha illalloh maka sudah cukup bahagia dengan jaminan surga.

Jadi, menurut Gus Baha, hidup itu cukup sederhana saja. Tidak perlu berpikir bahwa hidup harus ideal. Pun tidak perlu berandai-andai hidup masih 10 atau 20 tahun lagi.***

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah