Network
MALANG TERKINI – Tahun baru ada dua versi, yaitu Masehi dan Hijriyah. Sebenaranya penamaan itu tidak sesuai dengan ilmu hisab (astronomi).
Tetapi sudah terlanjur beredar dan dipakai secara internasional, maka nama Masehi dan Hijriyah ditetapkan sebagai nama tahun yang resmi.
Belakangan, nama Hijriyah dan Masehi sering dipakai secara politis untuk membedakan antara tahun baru Islam dan tahun baru selain Islam.
Baca Juga: Bacalah Doa Ketika Dengar Suara Hewan Ini di Malam Hari, Kata Gus Baha Pertanda Ada Malaikat Datang
Mengenai hal ini, Gus Baha menjelaskan tentang kisah awal-usul penamaan Hijriyah dan Masehi dalam ceramahnya yang diunggah oleh akun YouTube Kajian Cerdas Official.
Dalam ceramahnya, Gus Baha menjelaskan bahwa nama tahun sebelum Hijriyah dan Masehi dalam ilmu falakiyah (astronomi) adalah tahun Qamariyah (bulan) dan tahun Syamsiyah (matahari).
Nama itu sudah ditetapkan di dalam al-Quran surat Yunus ayat: 5, Allah SWT berfirman:
هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاۤءً وَّالْقَمَرَ نُوْرًا وَّقَدَّرَهٗ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوْا عَدَدَ السِّنِيْنَ وَالْحِسَابَۗ مَا خَلَقَ اللّٰهُ ذٰلِكَ اِلَّا بِالْحَقِّۗ يُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ
Artinya: “Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.”
