Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun Masehi, Dibaca Saat Pergantian Tahun

- 31 Desember 2021, 16:34 WIB
Ilustrasi - Doa awal dan akhir tahun Masehi dan Hijriyah
Ilustrasi - Doa awal dan akhir tahun Masehi dan Hijriyah /Pixabay/Mohamed Hassan

MALANG TERKINI – Doa awal tahun dan akhir tahun Masehi sebenarnya tidak ada keterangan dari ulama. Namun boleh mengamalkan doa yang dibaca saat akhir dan awal tahun Hijriyah.

Jika pada tahun Hijriyah doa dibaca saat menjelang dan setelah maghrib, maka pada tahun Masehi doanya dibaca pada pertengahan malam di akhir tahun 2021 dan jam 00.00 saat pergantian tahun.

Inti dari doa akhir dan awal tahun adalah permohonan maaf kepada Allah untuk kesalahan-kesalahan yang lalu dan harapan-harapan untuk satu tahun ke depan.

Baca Juga: Bacalah Doa Ketika Dengar Suara Hewan Ini di Malam Hari, Kata Gus Baha Pertanda Ada Malaikat Datang

Dengan mengamalkan doa akhir dan awal tahun ini berarti telah melakukan hal yang sama-sekali berbeda dari yang dilakukan kebanyakan orang di jalanan.

Berikut adalah doa yang harus dibaca saat akhir tahun Masehi 2021 (dibaca sebelum jam 24.00):

اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.

Artinya: “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu.”

Halaman:

Editor: Gilang Rafiqa Sari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x