Gus Baha Sebut Suka Jajan Bukan Berarti Boros, Tetapi Cara Sopan Bersedekah Kepada Penjual

- 3 Januari 2022, 15:36 WIB
Nikmat paling besar adalah mampu mengingat Allah kata Gus Baha
Nikmat paling besar adalah mampu mengingat Allah kata Gus Baha /Tangkap layar/Instagram @ngajigusbaha

MALANG TERKINI - Ada banyak cara yang dilakukan beberapa orang untuk mengelola keuangan agar tetap stabil, salah satunya dengan memetakan beberapa kebutuhan yang perlu dipenuhi dalam jangka pendek dan panjang.

Dengan begitu, mengalokasikan dana untuk barang atau jasa yang perlu dicukupi dalam jangka waktu tertentu bisa dilakukan dengan cara yang mudah, sehingga tidak terjebak dalam sikap boros dalam mengatur keuangan.

Hal itu juga membantu dalam mengetahui mana kebutuhan barang, jasa, atau lainnya yang perlu diprioritaskan terlebih dahulu dan mana yang hanya sebatas keinginan.

Baca Juga: Tips Terhindar dari Sengsara, Gus Baha: Jangan Sampai Kamu Punya …

Keuntungan lainnya, dengan pemetaan tersebut seseorang bisa mengetahui berapa jatah uang jajan yang bisa dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu, dan bila pada pelaksanaannya uang jajan yang dijatah membengkak, hal itu biasa dianggap sebagai sikap boros.

Akan tetapi, di sisi lain, tidak semua orang memandang bahwa jajan berlebihan adalah sikap boros, salah satunya Gus Baha.

Dalam sebuah ceramah yang pernah diunggah melalui kanal YouTube Uqinu Attaqi pada Agustus 2021, Gus Baha memandang bahwa itu adalah bentuk sedekah yang tidak biasa.

Ulama asal Rembang ini berkata bahwa banyak jajan bisa dimaknai sebagai cara yang sopan untuk bersedekah kepada para penjual, karena pemberian uang yang cuma-cuma kepada seseorang berpotensi melukai hati yang disedekahi.

Baca Juga: Semua Bisnis itu Berpotensi Dosa, Ini Cara Mengatasinya Kata Gus Baha

Halaman:

Editor: Lazuardi Ansori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x