Niat Puasa Senin Kamis Sekaligus Qadha Puasa Ramadhan, Lengkap dengan Cara dan Doa Buka Puasa

- 9 Januari 2022, 14:50 WIB
Hukum menggabung niat puasa qadha dan sunnah lengkap
Hukum menggabung niat puasa qadha dan sunnah lengkap /pixabay/Tariq786/

MALANG TERKINI – Niat qadha puasa Ramadhan boleh digabung dengan niat puasa sunnah Senin Kamis atau puasa sunnah lainnya. Niatnya dijadikan satu dan tetap mendapatkan dua pahala sekaligus.

Permasalahan seperti ini memang seringkali timbul di masyarakat, bolehkah niat puasa Senin Kamis digabung sekaligus dengan niat qadha Ramadhan? Di artikel ini akan dijelaskan secara rinci mengenai hukumnya hingga cara dan doanya.

Hukum Menggabung Niat Puasa Sunnah dengan Puasa Wajib

Memang banyak perbedaan pendapat mengenai kebolehan menggabungkan niat puasa sunnah dengan puasa wajib, misalnya puasa Senin Kamis dengan qadha’ puasa Ramadhan.

Baca Juga: Hukum Puasa Syawal bagi yang Masih Punya Utang Qadha Ramadhan, Begini Penjelasan Buya Yahya

Tetapi mayoritas ulama Syafi’i memperbolehkan. Imam Jalaluddin As-Suyuthi dalam kitabnya “At-Tanbih” menukil fatwanya Imam Al-Barizi seperti berikut:

لو صام في يوم عرفة مثلا قضاء أو كفارة أو نذرا ونوى معه الصوم عن عرفة صح وحصلا معا، وكذا إن أطلق

Artinya: “Jika seseorang puasa qadha, kaffarat, atau nazar di hari Arafah dan niatnya digabung dengan puasa sunnah Arafah maka hukumnya sah dan keduanya sama-sama dapat. Begitu juga jika dimutlakkan.”

Dari pendapat tersebut menunjukkan bahwa niat puasa wajib seperti puasa qadha Ramadhan, puasa kaffarat (denda), dan puasa nazar itu sah jika digabung dengan puasa sunnah seperti puasa Arafah, puasa Syawal, puasa Muharram, puasa Rajab, dan puasa sunnah yang lain.

Begitu juga sah apabila dimutlakkan, artinya hanya niat puasa wajib saja namun dikerjakan bersamaan dengan hari Kamis misalnya, maka mendapatkan pahala wajib sekaligus pahala puasa Kamis.

Pendapat ini juga pernah disampaikan oleh Ustadz Abdul Shomad dalam salah satu ceramahnya. Beliau menyampaikan bahwa bahkan jika niat puasa qadha itu digabung dengan dua puasa sunnah sekaligus maka mendapat tiga pahala.

Misalnya puasa qadha Ramadhan dilaksanakan di hari Arafah yang juga bertepatan dengan hari Senin, maka akan mendapatkan pahala puasa qadha Ramadhan sekaligus puasa Arafah dan puasa Senin.

Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Lambung, Rasa Nyeri Hilang!

Sementara jika niat puasa qadha Ramadhan digabung dengan puasa wajib lain, seperti puasa nazar dan puasa kaffarat maka hukumnya tidak sah.

Niat Puasa Qadha Ramadhan dan Puasa Sunnah Sekaligus

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ مَعَ سُنَّةِ (........) لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma ghodin ‘an qodhoo-i fardhi syahri Romadhoona fardhon ma-‘a sunnati (diisi dengan nama puasa sunnah) lillaahi ta’ala.

Artinya: “Saya niat puasa besok untuk meng-qadhai puasa wajib Ramadhan beserta puasa sunnah (diisi dengan nama puasa sunnah) karena Allah taala.”

Niat Puasa Qadha Ramadhan dan Puasa Senin Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ مَعَ سُنَّةِ يَوْمِ الْخَمِيْسِ/ الإِثْنَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma ghodin ‘an qodhoo-i fardhi syahri Romadhoona fardhon ma-‘a sunnati yaumil khomiisi/itsnaini lillaahi ta’aala.

Artinya: “Saya niat puasa besok untuk meng-qadhai puasa wajib Ramadhan beserta puasa sunnah hari Kamis/Senin karena Allah taala.”

Baca Juga: Sosok Asli Kinan Layangan Putus: Profil dan Biodata Eka Nur Prasetyawati

Niat Puasa Qadha Ramadhan Mutlak

Adapun niat puasa qadha Ramadhan secara mutlak, tanpa disertai niat puasa sunnah Senin Kamis adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma ghodin ‘an qodhoo-i fardhi syahri Romadhoona lillaahi ta’aala.

Artinya: “Saya niat puasa besok untuk meng-qadhai puasa wajib Ramadhan karena Allah taala.”

Niat puasa qadha seperti ini tetap mendapatkan pahala puasa sunnah sekaligus ketika dikerjakan bersamaan dengan hari puasa sunnah.

Baca Juga: Anak Pertama Menikah dengan Anak Pertama Menurut Primbon Jawa, Akankah Membawa Kesialan?

Niat Puasa Sunnah Hari Senin

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الْإِثْنَيْنِ سُنَّةً لِله ِتَعَالَى

Nawaitu shouma yaumil itsnaini sunnatan lillaahi ta’aala

Artinya: “Saya niat puasa hari Senin sunnah karena Allah ta’ala.”

Niat Puasa Sunnah Hari Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الْخَمِيْسِ سُنَّةً لِله ِتَعَالَى

Nawaitu shouma yaumil khomiisi sunnatan lillaahi ta’aala

Artinya: “Saya niat puasa hari Kamis sunnah karena Allah ta’ala.”

Tata Cara Berpuasa (Rukun Puasa)

Rukun puasa itu ada dua, yaitu niat dan menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa seperti makan, minum, dan berhubungan badan dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Adapun cara puasa secara praktis adalah sebagai berikut:

1. Melafalkan niat. Niat ini harus dilafalkan ketika malam hari, sejak waktu isya’ hingga sebelum terbit fajar. Kecual puasa sunnah, maka boleh niat ketika pagi hari sebelum zuhur.

2. Sahur. Sahur ini disunnahkan sejak waktu isya’ hingga waktu imsak. Namun lebih baik sahur menjelang waktu imsak, karena termasuk sunnah mengakhirkan makan sahur.

3. Menahan diri dari hal-hal yang mebatalkan sejak terbit fajar (shubuh) hingga terbenam matahri (maghrib).

4. Buka puasa. Buka puasa ini disunnahkan dengan yang manis-manis, misalnya kurma. Jika tidak ada yang manis, maka boleh dengan air.

Baca Juga: Tirakat Terberat Bukan Puasa, Gus Baha Ungkap Tirakat yang Jauh Lebih Berat

Doa Buka Puasa

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Alloohumma laka shumtu wabika aamantu wa ‘alaa rizqika afthortu. Birohmatika yaa Arhamarroohimiin.

Artinya: “Ya Allah, bagimu puasaku, kepada-Mu aku beriman, dan dengan rezekimu aku berbuka puasa berkat rahmat-Mu hai Dzat yang Maha pemurah dari semua pemurah.”

Doa tersebut boleh ditambahi dengan:

ذَهَبَ الظَمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شاَءَ اللهُ

Dzahabdz dzomaa-u wabtallatil ‘uruuqu watsabatal ajru insyaa-Allahu.

Artinya: “Dahaga telah hilang, leher sudah basah, dan pahala sudah menetap, Insya Allah.”

Doa-doa buka puasa tersebut yang sunnah dibaca setelah berbuka, bukan ketika berbuka. Adapun ketika akan berbuka, maka membaca doa sebelum makan, yaitu:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ ، اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Bismillaahirrohmaanirrohiim. Alloohumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa waqinaa adzaabannaar.

Artinya: “Ya Allah, berikanlah keberkahan pada apa yang telah Engkau rizkikan kepada kami dan jauhkanlah kami dari siksa neraka.”

Kesimpulannya, niat puasa qadha boleh digabung dengan niat puasa sunnah dan tetap mendapatkan pahala dua-duanya. Adapun niatnya sebagaimana di atas lengkap dengan cara dan doa berbuka.***

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah

Sumber: Fathul Mu’in Fathul Qarib


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah