MALANG TERKINI - Berikut ceramah Gus Baha yang membahas soal sesajen. Apa benar bila percaya pada sesajen itu termasuk bentuk musyrik kepada Allah?
Sesajen atau sajen berasal dari kata baku sesajian. Itu adah sesuatu berupa benda atau makanan yang dipakai untuk ritual tertentu.
Namun apa benar di zaman modern ini sesajen termasuk perbuatan musyrik? KH Ahmad Bahauddin Nursalim mendedah hal-hal seputar sesajen.
Baca Juga: Sering Sholat Dhuha dan Tahajud Tapi Masih Miskin? Kata Gus Baha Alasannya Begini
Musyrik sendiri adalah menyekutukan Allah dengan apapun itu. Musyrik adalah antitesis dari inti ajaran Islam yakni tauhid.
Pada awal pembahasan Gus Baha menjelaskan bahwa salah satu agama yang masuk di suatu negara tapi tidak menimbulkan konflik adalah Islam di Indonesia.
Pada zaman nenek moyang, orang pribumi percaya pada roh-roh leluhur. Itu lah yang mereka sembah hingga diberi sesajen untuk mengakui kekuatan mereka.
Namun, saat para wali datang di Bumi Nusantara. Kultur asli masyarakat seperti itu tidak ditolak mentah-mentah.