Gus Miftah Jelaskan Bahwa Malaikat Pertama yang Kita Ketemu di Dunia adalah Orang Tua

- 14 Januari 2022, 06:43 WIB
Ilustrasi - hargailah orang tua yang telah membesarkanmu
Ilustrasi - hargailah orang tua yang telah membesarkanmu /pixabay/460273/

MALANG TERKINI- Tidak ada anak yang bisa sukses tanpa doa orang tua. Tidak ada anak yang bisa sukses tanpa usaha dan tirakat orang tua. Tidak ada anak yang sukses tanpa restu orang tua.

Sebagaimana dikutip Malang Terkini dari kanal YouTube Santri Sholawat, Kamis 19 November 2020 Gus Miftah berdakwah pentingnya kehadiran orang tua di sisi kita.

Maka dari itu kita harus paham bahwa Allah SWT telah mengutus malaikat secara langsung untuk mengijabah semua cita-cita kita melalui orang tua.

Baca Juga: Doa Gus Miftah Menyikapi Pujian Dan Bullyan

Malaikat pertama yang kita ketemu di dunia ini adalah orang tua yang selalu senantiasa mendampingi, merestui dan mengingatkan kita jika kita salah.

Gus Miftah berpesan jangan pernah menyia-nyiakan kedua orang tuamu. Banyak anak yang kurang bisa menghargai orang tuanya sendiri padahal orang tua tidak pernah pamrih terhadap apa yang telah ia korbankan untuk si anak.

Contoh halnya orang tua bisa menghidupi dan membesarkan anak lima. Jam 1 malam si anak nangis orang tua terbangun sabar dalam meredakan tangisan dari si anak. Jam 2 malam si anak nangis ngompol orang tua sabar bangun mengganti popok si anak. Jam 2.30 malam si anak lapar orang tua sabar Memberi ASI ataupun menyuapi si anak.

Tapi di saat 5 anak sudah dewasa tidak ada yang bisa bersabar untuk mengurusi orangtuanya sendiri. Hal ini sangat banyak terjadi di masyarakat karena setelah anak dewasa kebanyakan orangtua akan dibawa ke panti jompo atau di sewakan babysitter.

Baca Juga: Sinopsis SPOOKS: THE GREATER GOOD Tayang Malam Ini, Aksi Agent MI5 Ungkap Teroris di London

Padahal keinginan orang tua hanya ingin bersama dengan si anak bercanda gurau dengan cucu dan anak.

Terlebih kebanyakan anak saat dewasa atau berkeluarga selalu melemparkan kepengurusan orang tua ke adik atau kakaknya. Hal tersebutlah yang membuat Gus Miftah sedih melihat generasi saat ini.

Namun berbeda cerita jika kedua orang tua sudah wafat maka maka masing masing saudara akan menunjukan jika dia yang paling berjasa dalam membahagiakan orang tua dan meminta hak waris lebih.

Gus Miftah memberi contoh seorang ayah yang memiliki sawah si anak mengaku jika itu ada sawahnya, Tapi berbeda jika si anak memiliki sawah si ayah tidak boleh mengaku jika itu sawahnya.

Sama halnya dengan orang tua memiliki rumah si anak mengaku jika itu rumahnya, Namun berbeda cerita dikasih anak memiliki rumah maka mereka tidak memiliki hak untuk mengaku jika itu rumahnya.

Hal-hal semacam demikian seringkali terjadi di masyarakat. maka jangan pernah melupakan jasa orang tuamu, mereka tak pernah meminta lebih, hanya ingin dekat bersamamu.

Baca Juga: Gus Baha: Orang Sholeh Orientasinya Akhirat, Kita Harus tetap Ikhlas

Terlebih jika salah satu anak menikah dengan perempuan yang tidak bisa mengerti keadaan si mertua. Maka secara otomatis anak akan dikendalikan oleh perempuan atau si istri dan si anak akan mengikuti perintah istri dari pada orang tuanya sendiri.

Hal-hal semacam demikian seringkali terjadi dalam masyarakat karena banyak sekali keluarga, khususnya anak yang lebih dominan mempercayai ucapan istri dan kurang bisa memperhatikan orang tuanya sendiri yang telah merawatnya dari kecil.

Gus Miftah menjelaskan Salah satu cara agar bisa menghargai Mertua adalah di saat kita ingin memberi mertua kita, yang harus memberikan hadiah atau apapun itu adalah menantu. Dan sebaliknya jika mertua kita menginginkan sesuatu maka yang harus memberikan adalah kita tidak boleh istri.

Ini adalah cara agar pasangan bisa menghargai masing-masing orang tua. Serta bisa mengetahui karakter dan sifat serta mampu menerima segala hal yang ada dalam orang tua kita dan pasangan kita.***

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah