Sebab turunnya ayat tersebut adalah suatu ketika orang-orang mukmin melakukan perjalanan dari Madinah ke Mekkah bersama Rasulullah. Padahal waktu itu Mekkah belum dikuasai orang mukmin, sehingga mereka takut diganggu oleh orang kafir.
“Kami takut diperangi oleh orang kafir di bulan yang mulia ini,” kata orang-orang mukmin. Menanggapi itu, akhirnya turunlah ayat tersebut di atas yang melarang terjadinya peperangan di bulan mulia.
Bulan mulia yang dimaksud adalah bulan Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab. Tiga bulan yang pertama berurutan, sementara bulan Rajab terpisah.
Baca Juga: Semua Jawaban Shopee Tebak Kata Tantangan Harian 23 Januari 2022, Auto Dapat Voucher atau Emas!
DALIL KEUTAMAAN BULAN RAJAB DARI HADIS
رجَبٌ شهرُ اللَّهِ وشعبانُ شهري ورمضانُ شهرُ أمَّتي فمن صامَ مِن رجَبٍ يومينِ فلَهُ منَ الأجرِ ضِعفانِ ووزنُ كلِّ ضعفٍ مثلُ جبالِ الدُّنيا ثمَّ ذكرَ أجرَ من صامَ أربعةَ أيَّامٍ ومن صامَ ستَّةَ أيَّامٍ ومن صامَ سبعةَ أيَّامٍ ثمَّ ثمانيةَ أيَّامٍ ثمَّ هكذا إلى خمسةَ عشرَ يومًا منهُ
Artinya: “Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku. Barangsiapa yang berpuasa dua hari di bulan Rajab maka akan mendapatkan dua pahala berlipat. Setiap lipatan seperti gunung-gunung yang ada di bumi. Lalu Rasulullah menyebutkan pahala orang yang berpuasa empat hari, enam hari, tujuh hari, delapan hari, hingga 15 hari di bulan Rajab.
Hadis tersebut diriwayatkan oleh Abu Said al-Khudri dan disampaikan oleh Imam As-Syaukani dalam kitab Fawaidul Majmu’ah.
Baca Juga: Jadwal dan Sinopsis Bioskop Trans TV Hari Ini 23 Januari 2022, Allegiant dan Jane Got a Gun
Itulah dalil dari al-Quran dan Hadis mengenai keutamaan bulan Rajab. Keutaman-keutaman lain mengenai bulan Rajab disebutkan dalam Fadhailu Syhari Rajab, di antaranya: