Bacaan Surat Al Mulk: Arab, Latin, dan Terjemahan

- 15 Februari 2022, 16:14 WIB
Ilustrasi: Surat Al-Mulk rutin dibaca pada malam hari menjelang tidur memiliki banyak keutamaan, salah satunya terhindar dari siksa kubur.
Ilustrasi: Surat Al-Mulk rutin dibaca pada malam hari menjelang tidur memiliki banyak keutamaan, salah satunya terhindar dari siksa kubur. /Pixabay/İbrahim Mücahit Yıldız

MALANG TERKINI – Bacaan Surat Al-Mulk dalam Al-Qur’an terdiri dari tiga puluh ayat. Dengan merutinkan bacaan Surat Al-Mulk akan memperoleh banyak keutamaan.

Surat Al-Mulk diturunkan di Makkah sehingga termasuk dalam golongan surat Makkiyah. Surat Al-Mulk berada di urutan ke-67 dalam Al-Qur’an dan berisi 30 ayat suci.

Bacaan Surat Al-Mulk memiliki banyak keutamaan. Seseorang yang melantunkan bacaan Surat Al-Mulk secara rutin akan diampuni dosanya dan terhindar dari siksa kubur.

Baca Juga: Surat Al Waqiah ayat 1-20 dan Terjemahan Bahasa Indonesia: Penjelasan tentang Hari Akhir

Kelak di akhirat, Surat Al-Mulk akan memberikan pertolongan kepada siapapun yang rutin membacanya di dunia. Surat Al-Mulk akan memberikan pertolongan dan mengawal seseorang tersebut hingga dimasukkan ke dalam surga.

Artikel ini memuat tentang bacaan Surat Al-Mulk disertai dengan terjemahannya. Bacaan Surat Al-Mulk ini dikutip dari laman resmi Qur’an Kemenag.

Bacaan Surat Al-Mulk lengkap dengan tulisan latin dan terjemahan Bahasa Indonesia

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillaahir-rahmaanir-rahiimi
Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Ayat 1
تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۙ
1. Tabaarakalladzii biyadihil-mulku wa huwa ‘alaa kulli syai’in qadiirun.
Artinya: Maha Suci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Ayat 2
الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ
2. Alladzii khalaqal-mauta wal-hayaata liyabluwakum ayyukum ahsanu ‘amalaa, wa huwal-‘aziizul-ghafuuru.
Artinya: Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun.

Baca Juga: Keutamaan Surat Al Waqiah Bila Dibaca Tiap Hari, Berkah Rezeki Terus Mengalir Terlepas dari Hutang

Ayat 3
الَّذِيْ خَلَقَ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ طِبَاقًاۗ مَا تَرٰى فِيْ خَلْقِ الرَّحْمٰنِ مِنْ تَفٰوُتٍۗ فَارْجِعِ الْبَصَرَۙ هَلْ تَرٰى مِنْ فُطُوْرٍ
3. Alladzii khalaqa sab’a samaawaatin thibaaqaa, maa taraa fii khalqir-rahmaani min tafaawut, farji’il-bashara hal taraa min futhuurin.
Artinya: Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?

Ayat 4
ثُمَّ ارْجِعِ الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنْقَلِبْ اِلَيْكَ الْبَصَرُ خَاسِئًا وَّهُوَ حَسِيْرٌ
4. Tsummarji’il-bashara karrataini yanqalib ilaikal-basharu khaasi’aw wa huwa hasiirun.
Artinya: Kemudian ulangi pandangan(mu) sekali lagi (dan) sekali lagi, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu tanpa menemukan cacat dan ia (pandanganmu) dalam keadaan letih

Ayat 5
وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاۤءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيْحَ وَجَعَلْنٰهَا رُجُوْمًا لِّلشَّيٰطِيْنِ وَاَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيْرِ
5. Wa laqad zayyannas-samaa’addun-yaa bimashaabiiha wa ja’alnaahaa rujuumal-lisysyayaathiini wa a’tadnaa lahum ‘adzaabas-sa’iiri
Artinya: Dan sungguh, telah Kami hiasi langit yang dekat, dengan bintang-bintang dan Kami jadikannya (bintang-bintang itu) sebagai alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka azab neraka yang menyala-nyala.

Ayat 6
وَلِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ
6. Wa lilladziina kafaruu birabbihim ‘adzaabu jahannama, wa bi’sal-mashiiru
Artinya: Dan orang-orang yang ingkar kepada Tuhannya akan mendapat azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.

Ayat 7
اِذَآ اُلْقُوْا فِيْهَا سَمِعُوْا لَهَا شَهِيْقًا وَّهِيَ تَفُوْرُۙ
7. Idzaa ulquu fiihaa sami’uu lahaa syahiqaw wa hiya tafuuru
Artinya: Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu membara.

Ayat 8
تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِۗ كُلَّمَآ اُلْقِيَ فِيْهَا فَوْجٌ سَاَلَهُمْ خَزَنَتُهَآ اَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيْرٌۙ
8. Takaadu tamayyazu minal-ghaiizhi, kullamaa ulqiya fiihaa faujun sa’alahum khazanatuhaa alam ya’tikum nadziirun
Artinya: Hampir meledak karena marah. Setiap kali ada sekumpulan (orang-orang kafir) dilemparkan ke dalamnya, penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka, (Apakah belum pernah ada orang yang datang memberi peringatan kepadamu (di dunia)?”

Ayat 9
قَالُوْا بَلٰى قَدْ جَاۤءَنَا نَذِيْرٌ ەۙ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللّٰهُ مِنْ شَيْءٍۖ اِنْ اَنْتُمْ اِلَّا فِيْ ضَلٰلٍ كَبِيْرٍ
9. Qaaluu balaa qad jaa’anaa nadziirun fakadzdzabnaa wa qulnaa maa nazzalallaahu min syai’in in antum illaa fii dholaalin kabiirin
Artinya: Mereka menjawab, “Benar, sungguh, seorang pemberi peringatan telah datang kepada kami, tetapi kami mendustakan(nya) dan kami katakan, “Allah tidak menurunkan sesuatu apa pun, kamu sebenarnya di dalam kesesatan yang besar.”

Ayat 10
وَقَالُوْا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ اَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِيْٓ اَصْحٰبِ السَّعِيْرِ
10. Wa qaaluu lau kunnaa nasma’u au na’qilu maa kunnaa fii ash-haabis-sa’iiri
Artinya: Dan mereka berkata, “ Sekiranya (dahulu) kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala.”

Baca Juga: Keutamaan Membaca Fatihah, 3 Surat Pendek, dan Syair Abu Nawas Setelah Shalat Jumat

Ayat 11
فَاعْتَرَفُوْا بِذَنْۢبِهِمْۚ فَسُحْقًا لِّاَصْحٰبِ السَّعِيْرِ
11. Fa’tarafuu bidzanbihim, fa suhqal-li’ash-haabis-sa’iiri
Artinya: Maka mereka mengakui dosanya. Tetapi jauhlah (dari rahmat Allah) bagi penghuni neraka yang menyala-nyala itu.

Ayat 12
اِنَّ الَّذِيْنَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّاَجْرٌ كَبِيْرٌ
12. Innal ladziina yakhsyauna rabbahum bil-ghaibi lahum maghfiratuw wa ajrun kabiirun
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya yang tidak terlihat oleh mereka, mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar.

Ayat 13
وَاَسِرُّوْا قَوْلَكُمْ اَوِ اجْهَرُوْا بِهٖۗ اِنَّهٗ عَلِيْمٌ ۢبِذَاتِ الصُّدُوْرِ
13. Wa asirruu qaulakum awij-haru bihi, innahu ‘aliimun bidzaatish-shuduuri
Artinya: Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati.

Ayat 14
اَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَۗ وَهُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ ࣖ
14. Alaa ya’lamu man khalaqa wa huwal-lathiiful-khabiiru
Artinya: Apakah (pantas) Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui? Dan Dia Maha Halus, Maha Mengetahui.

Ayat 15
هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ ذَلُوْلًا فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖۗ وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ
15. Huwalladzii ja’ala lakumul-ardha dzaluulan famsyuu fii manaakibihaa wa kuluu mir-rizqihi, wa ilaihin-nusyuuru
Artinya: Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.

Ayat 16
ءَاَمِنْتُمْ مَّنْ فِى السَّمَاۤءِ اَنْ يَّخْسِفَ بِكُمُ الْاَرْضَ فَاِذَا هِيَ تَمُوْرُۙ
16. A amintum man fis-samaa’i ayyakhsifa bikumul-ardha da idzaa hiya tamuuru
Artinya: Sudah merasa amankah kamu, Dia yang di langit tidak akan membuat kamu ditelan bumi ketika tiba-tiba ia terguncang?

Ayat 17
اَمْ اَمِنْتُمْ مَّنْ فِى السَّمَاۤءِ اَنْ يُّرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًاۗ فَسَتَعْلَمُوْنَ كَيْفَ نَذِيْرِ
17. Am amintum man fis-samaa’i ayyursila ‘alaikum haashibaan, fa sata’lamuuna kaifa nadziiri
Artinya: Atau sudah merasa aman kah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan mengirimkan badai yang berbatu kepadamu? Namun kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku.

Ayat 18
وَلَقَدْ كَذَّبَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَكَيْفَ كَانَ نَكِيْرِ
18. Wa laqad kadzdzaballadziina min qablihim fa kaifa kaana nakiiri
Artinya: Dan sungguh, orang-orang yang sebelum mereka pun telah mendustakan (rasul-rasul-Nya). Makan betapa hebatnya kemurkaan-Ku!

Ayat 19
اَوَلَمْ يَرَوْا اِلَى الطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صٰۤفّٰتٍ وَّيَقْبِضْنَۘ مَا يُمْسِكُهُنَّ اِلَّا الرَّحْمٰنُۗ اِنَّهٗ بِكُلِّ شَيْءٍۢ بَصِيْرٌ
19. Awalam yarau ilath thairi fauqahum shaaffaatiw wa yaqbidhna maa yumsikuhunna illar-rahmaanu innahu bikulli syai’in bashiirun
Artinya: Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pengasih. Sungguh, Dia Maha Melihat segala sesuatu.

Ayat 20
اَمَّنْ هٰذَا الَّذِيْ هُوَ جُنْدٌ لَّكُمْ يَنْصُرُكُمْ مِّنْ دُوْنِ الرَّحْمٰنِۗ اِنِ الْكٰفِرُوْنَ اِلَّا فِيْ غُرُوْرٍۚ
20. Amman hadzalladzi huwa jundullakum yanshurukum min duunir-rahmaani inil-kaafiruuna illaa fii ghuruurin
Artinya: Atau siapakah yang akan menjadi bala tentara bagimu yang dapat membelamu selain (Allah) Yang Maha Pengasih? Orang-orang kafir itu hanyalah dalam (keadaan) tertipu.

Ayat 21
اَمَّنْ هٰذَا الَّذِيْ يَرْزُقُكُمْ اِنْ اَمْسَكَ رِزْقَهٗ ۚ بَلْ لَّجُّوْا فِيْ عُتُوٍّ وَّنُفُوْرٍ
21. Amman haadzal ladzii yarzuqukum in amsaka rizqahu, bal lajjuu fii ‘utuwwin wa nufuurin
Artinya: Atau siapakah yang dapat memberimu rezeki jika Dia menahan rezeki-Nya? Bahkan mereka terus-menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri (dari kebenaran).

Ayat 22
اَفَمَنْ يَّمْشِيْ مُكِبًّا عَلٰى وَجْهِهٖٓ اَهْدٰىٓ اَمَّنْ يَّمْشِيْ سَوِيًّا عَلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
22. Afaman yamsyii mukibban ‘alaa wajhihii ahdaa amman yamsyii sawiyyan ‘alaa shiraathim mustaqiimin
Artinya: Apakah orang yang merangkak dengan wajah tertelungkup yang lebih terpimpin (dalam kebenaran) ataukah orang yang berjalan tegak di atas jalan yang lurus?

Ayat 23
قُلْ هُوَ الَّذِيْٓ اَنْشَاَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ
23. Qul huwalladzii ansya’akum wa ja’ala lakumus-sam’a wal abshaara wal af’idah, qaliilam maa tasykuruuna
Artinya: Katakanlah, “Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati nurani bagi kamu. (Tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur.”

Baca Juga: 3 Keutamaan Membaca Surat Al Mulk Sebelum Tidur, Penyelamat dari Siksa Kubur

Ayat 24
قُلْ هُوَ الَّذِيْ ذَرَاَكُمْ فِى الْاَرْضِ وَاِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ
24. Qul huwalladzii dzara’akum fil-ardhi wa ilaihi tuhsyaruuna
Artinya: Katakanlah, “Dialah yang menjadikan kamu berkembang biak di muka bumi, dan hanya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan.”

Ayat 25
وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هٰذَا الْوَعْدُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
25. Wa yaquuluuna mataa haadzal wa’du in kuntum shaadiqiina
Artinya: Dan mereka berkata, “Kapan (datangnya) ancaman itu jika kamu orang yang benar?”

Ayat 26
قُلْ اِنَّمَا الْعِلْمُ عِنْدَ اللّٰهِ ۖوَاِنَّمَآ اَنَا۠ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌ
26. Qul innamal ‘ilmu ‘indallaahi wa innamaa anaa nadziirum mubiinun
Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya ilmu (tentang hari Kiamat itu) hanya ada pada Allah. Dan aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan.”

Ayat 27
فَلَمَّا رَاَوْهُ زُلْفَةً سِيْۤـَٔتْ وُجُوْهُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَقِيْلَ هٰذَا الَّذِيْ كُنْتُمْ بِهٖ تَدَّعُوْنَ
27. Falammaa ra’auhu zulfatan sii’at wujuuhulladziina kafaruu wa qiila haadzal ladzii kuntum bihii tadda’uuna
Artinya: Maka ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat) sudah dekat, wajah orang-orang kafir itu menjadi muram. Dan dikatakan (kepada mereka), “Inilah (azab) yang dahulunya kamu minta.”

Ayat 28
قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ اَهْلَكَنِيَ اللّٰهُ وَمَنْ مَّعِيَ اَوْ رَحِمَنَاۙ فَمَنْ يُّجِيْرُ الْكٰفِرِيْنَ مِنْ عَذَابٍ اَلِيْمٍ
28. Qul ara’aitum in ahlakaniyallaahu wa mam ma’iya au rahimanaa fa may yujiirul-kaafiriina min ‘adzaabin aliimin
Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Tahukah kamu jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersamaku atau memberi rahmat kepada kami, (maka kami akan masuk surga), lalu siapa yang dapat melindungi orang-orang kafir dari azab yang pedih?”

Ayat 29
قُلْ هُوَ الرَّحْمٰنُ اٰمَنَّا بِهٖ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَاۚ فَسَتَعْلَمُوْنَ مَنْ هُوَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ
29. Qul huwar-rahmaanu aamannaa bihii wa ‘alaihi tawakkalnaa fa sata’lamuuna man huwa di dhalaalim mubiinin
Artinya: Katakanlah, “Dialah Yang Maha Pengasih, kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya kami bertawakal. Maka kelak kamu akan tahu siapa yang berada dalam kesesatan yang nyata.”

Ayat 30
قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ اَصْبَحَ مَاۤؤُكُمْ غَوْرًا فَمَنْ يَّأْتِيْكُمْ بِمَاۤءٍ مَّعِيْنٍ ࣖ
30. Qul ara’aitum in ashbaha maa’ukum ghauran fa may ya’tiikum bimaa’im ma’iinin
Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapa yang akan memberimu air yang mengalir?”

Nah, itulah bacaan Surat Al-Mulk dalam tulisan arab, latin, dan disertai terjemahan bahasa Indonesia.***

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x