Sulaiman Bujairimi dalam Hasyiyah Iqna’ menyebutkan:
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ.
Tuhanku, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Sebab dan kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah. Dan insya Allah pahala sudah tetap. Wahai Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya.
Baca Juga: Niat Puasa Nisfu Syaban, Lengkap dengan Teks Arab, Latin, Arti, dan Dalilnya
Doa tersebut lengkap karena ditutup dengan permohonan ampun sebab kita terkadang tidak sadar akan perilaku ataupun pemikiran kita selama 1 hari saat kita berpuasa terjadi pelanggaran.
Pelanggaran itu tidak membatalkan puasa namun bisa merusak pahala kita misalnya kurang sabar, kurang bersyukur, ingin dihormati karena puasa, merasa lebih taat, dan sebagainya.
Sehingga perlu bagi kita disaat akan membatalkan puasa juga memohon ampun atas semua tindakan kita saat berpuasa Nisfu Syaban.
Itulah doa berbuka puasa Nisfu Syaban untuk membatalkan puasa satu hari penuh dan keutamaannya.***