Pertama, menundukkan pandangan mata dari segala hal yang dicela oleh syariat agama.
Kedua, menjaga lisan dari ghibah (membicarakan orang lain), bohong, namimah (mengadu domba), dan bersumpah palsu.
Ketiga, mencegah telinga dari mendengarkan setiap hal yang dibenci oleh syariat agama.
Keempat, mencegah seluruh anggota tubuh dari segala hal yang makruh (dibenci syariat) dan menahan perut dari kemasukan makanan syubhat (apalagi haram) pada waktu berbuka.
"Karena tiada arti bagi puasa (menahan diri) dari makanan halal kemudian berbuka dengan makanan haram. Perumpamaannya seperti orang yang membangun gedung dan ia pun menghancurkan kota," bunyi keterangan dalam kitab tersebut.
Di dalam kitab itu, juga disertakan hadits Nabi sebagai berikut.
كم من صائم ليس له من صيامه الا الجوع والعطش
Artinya:
"Berapa banyak orang berpuasa yang tiada bagi dia dari puasanya kecuali lapar dan dahaga".
Kelima, tidak memperbanyak memakan makanan yang halal pada waktu berbuka dengan sekira memenuhi perutnya.
Baca Juga: Daftar Lagu Religi yang Menyejukkan Hati, Cocok Didengarkan Saat Menunggu Buka Puasa Nisfu Syaban