Asal-usul ‘Telur Paskah’ dalam Perayaan Paskah, Sebenarnya Bukan Tradisi Gereja

- 13 April 2022, 06:08 WIB
Ilustrasi: Asal mula telur paskah dalam ibadah
Ilustrasi: Asal mula telur paskah dalam ibadah /Pixabay/suju-foto

MALANG TERKINI - Telur Paskah telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perayaan Paskah Umat Kristiani.

Perayaan paskah sendiri merupakan momentum peringatan akan pengorbanan Yesus di kayu salib dan kemudian bangkit agar manusia diselamatkan dari dosa dan biasa diperingati setiap tahun pada bulan April.

Pada perayaan tersebut, telur paskah telah menjadi ikon, sehingga paskah sering digambarkan dengan dua simbol, yaitu salib dan telur paskah.

Baca Juga: Sambut Hari Paskah: 28 Lagu Rohani Bertema Paskah 2022 Paling Menyentuh Hati

Dan pada penggunaannya, telur paskah biasanya merupakan telur ayam yang sudah direbus dan setelah itu, diberi berbagai gambar yang menarik.

Kemudian telur paskah tersebut disembunyikan di beberapa tempat atau area tertentu di halaman atau di dalam gereja.

Pencarian telur paskah biasanya dilakukan setelah ibadah selesai, sehingga masuk dalam kategori santai, dan bertujuan mempererat tali persaudaraan diantara jemaat.

Setelah itu, anak-anak atau orang dewasa akan disuruh menebak dan mencari dimana letak telur-telur tersebut.

Baca Juga: 10 Ayat Alkitab Tentang Paskah, Hari Raya Terpenting Bagi Umat Kristen dan Katolik

Bagi yang beruntung mendapatkan telur paskah dengan simbol khusus, maka akan diberi hadiah oleh panitia atau yang memandu acara tersebut.

Sehingga telur paskah selalu menjadi hal yang menarik bagi anak-anak, maupun orang dewasa yang merayakan paskah.

Tetapi tenyata telur paskah sendiri bukanlah budaya asli yang di adopsi dari orang Israel atau sesuatu yang dianjurkan dalam alkitab.

Dikutip Malang Terkini dari Sabda.org tradisi membagikan telur sebenarnya bukan tradisi gereja atau agama Kristen.

Baca Juga: Kumpulan Link Download Twibbon Ucapan Selamat Paskah 2022 Cocok untuk Dibagikan dan Status WhatsApp

Sebelum kekristenan muncul, di negara 4 musim (Eropa) ada tradisi untuk merayakan datangnya musim-musim.

Dewa musim Semi, yang bernama "Eostre" adalah dewa yang disembah pada perayaan "vernal equinox". Nama dewa ini juga yang akhirnya dipakai untuk menyebut hari PASKAH, "Easter" (bhs Inggris).

Dan pada masa-masa awal kekristenan, tradisi ini sulit dihapus dari mereka yang dulu percaya kepada dewa-dewa dan kemudian menjadi Kristen.

Selain itu, alasan mengapa gereja menerima, perayaan membagikan telur dalam perayaan paskah ialah, pada negara yang memiliki 4 musim, paskah biasanya dirayakan pada musim semi.

Musim semi biasanya digambarkan sebagai musim yang ceria, setelah melewati musim dingin yang mencekam dan pada keceriaan tersebut, sangatlah tepat jika membagikan hadiah, yang dalam hal ini dipakai telur.

Baca Juga: Daftar Lagu Paskah, Cocok Bagi Anda yang Ingin Merayakan

Sehingga membagikan telur bukanlah berarti ikut menyembah dewa Eostre, tetapi dimaknai sebagai simbol adanya kehidupan baru setelah melewati musim dingin.

Sebagaimana umat kristiani juga memperingati kebangkitan Yesus setelah melewati kematian di kayu salib yang membawa harapan baru.***

Editor: Lazuardi Ansori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah