MALANG TERKINI - Berikut ini makna dan filosofi ketupat, makanan yang biasa menjadi menu saat hari raya Idul Fitri atau Lebaran di Indonesia khususnya Jawa.
Ketupat atau kupat adalah hidangan yang terbuat dari bahan dasar beras dengan dibungkus anyaman daun kelapa muda (janur).
Makanan ketupat dalam hari raya Idul Fitri atau Lebaran ternyata bukan hanya sekedar hidangan saja, tetapi mengandung makna dan filosofi.
Baca Juga: Viral TikTok! Filosofi Kehidupan Tentang Emosi Manusia Ibarat dari Botol Soda yang Dikocok
Gus Taqi, sapaan ustaz Yudin Taqyudin, mengatakan bahwa ketupat dalam bahasa Jawa dan Sunda disebut dengan nama 'kupat'.
Menurutnya, kata 'kupat' merupakan kependekan dari gabungan dua kata 'ngaku lepat' yang berarti mengaku bersalah.
"Kupat ini adalah akronim dari 'ngaku lepat', ngaku salah bahwa dirinya memiliki keluputan, kesalahan, lekhilafan," kata dia, dikutip dari video di kanal YouTube Gus Taqi.
Ia mengungkapan bahwa seseorang itu bisa mengaku bersalah karena mendapat cahaya yang disimbolkan dengan janur.
Baca Juga: 10 Ucapan Hari Raya Idul Fitri 2022 yang Penuh Makna, Cocok untuk Orang Terdekat dan Kekasih