Network
MALANG TERKINI - Apakah puasa Syawal boleh digabung untuk membayar hutang puasa Ramadhan? Simak artikel ini untuk menemukan jawabannya.
Puasa Syawal adalah puasa yang disunahkan dilakukan selama enam hari setelah selesai berpuasa di bulan Ramadhan.
Keutaman puasa Syawal 6 hari sesudah melakukan puasa Ramadhan sebulan penuh adalah seperti halnya berpuasa selama satu tahun.
Baca Juga: Puasa Syawal Apakah Harus 6 Hari Berturut-turut? Ini Cara Mengetahui beserta Menghitungnya
Yang lebih utama, puasa Syawal 6 hari itu dilakukan secara berturut-turut mulai tanggal 2 sampai 7 Syawal.
Namun, bagi orang yang masih mempunyai hutang puasa Ramadhan, dianjurkan untuk meng-qadha-nya terlebih dahulu.
Lalu, apakah bisa melakukan puasa Syawal dengan menggabungkan niat membayar hutang (qadha) puasa Ramadhan?
Dalam hal ini terdapat beberapa pendapat dari para ulama ahli fiqih, di antaranya Ibnu Hajar, Al-Ramli, dan Abu Makhramah.
Baca Juga: Kenali KLB Hepatitis Akut dengan Ciri-ciri dan Gejala Berikut Ini
Menurut pendapat Imam Ibnu Hajar, bisa niat puasa Syawal digabung dengan membayar hutang (qadha) puasa Ramadhan.
Sedangkan menurut Imam Al-Ramli, bisa (mendapat pahala puasa Syawal) meskipun niatnya hanya meng-qadha puasa Ramadhan saja.
Sementara menurut Imam Abu Makhramah yang mengikuti pendapat Imam Samhudi, tidak bisa jika puasa Syawal dan qadha puasa Ramadhan diniati bebarengan.
Bahkan, Imam Abu Makhramah menguatkan pendapat bahwa tidak sah puasa Syawal bagi orang yang masih mempunyai hutang puasa Ramadhan.
Demikian beberapa pendapat ulama, sebagaimana keterangan dalam kitab Bughyatul Mustarsyidin hal. 113-114.
Pendakwah Yahya Zainul Ma'arif atau yang biasa disapa Buya Yahya memberikan jalan tengah, yaitu cukup dengan niat meng-qadha puasa Ramadhan saja maka juga akan mendapatkan pahala puasa Syawal.***
