Ia menyampaikan bahwa nama untuk bayi itu bisa dibuat oleh orang tuanya sendiri, tetapi harus mempunyai arti yang baik.
"Jadi, himbauannya, nama itu yang maknanya bener, artinya bener. Anda bisa membuat dari diri Anda sendiri tanpa ada hubungannya dengan siapapun, tapi artinya harus bener, baik," terangnya.
Kaidah kedua yang disampaikan Buya Yahya, nama untuk anak itu harus ada hubungannya dengan orang-orang yang baik.
"Yang kedua, nama baik juga belum tentu cukup, akan tetapi harus ada hubungannya dengan orang-orang baik," ungkapnya.
Pengasuh ponpes Al-Bahjah Cirebon itu menjelaskan kenapa dianjurkan memberi nama-nama seperti 'Abdurrahman' dan 'Abdullah', menurutnya karena ada penghambaan kepada Allah.
Baca Juga: Arti Mimpi Selingkuh Menurut Pandangan Islam, Ini Penjelasan Buya Yahya
"Termasuk nama 'Muhammad'. Namanya sayyidina Muhammad dipakai oleh anak kita, boleh," tambahnya.
Buya Yahya menegaskan, nama itu selain maknanya harus baik, juga harus ada hubungannya dengan orang-orang yang baik.
Ia memberikan contoh, ketika memberikan nama "Salman" kepada anak, harus ingat kepada salah satu Shahabat Nabi.
"Maka di saat Anda memberi nama 'Salman', harus ingat Salman Al-Farisi. Kalau ingat Salman lainnya yang gak bener, ya jangan dong. Memberi nama 'Salman' karena ikut meniru tukang apa namanya Salman, bintang apa namanya Salman, ya gak begitu," terangnya.