Network
Bahkan sempat menjadi perdebatan para ulama, tentang perbandingan mana yang lebih baik antara 10 akhir bulan Ramadhan dengan 10 awal bulan Dzulhijjah.
Sebagian mengatakan 10 awal Dzulhijjah ini lebih bagus dari 10 akhir Ramadhan. Namun, ada ulama yang membedakan bicara tentang hari dan bicara tentang malam.
Kalau malam-malam yang terbaik adalah malam 10 akhir Ramadhan. Kalau hari-hari terbaik adalah hari 10 awal Dzulhijjah. Artinya dua-duanya adalah hebat, perbedaanya hanya di antara siang dan malam.
Sampai dikatakan oleh Wal Jihad fi Sabilillah, jihad pun tidak bisa mengalahkan amalan yang dilakukan di 10 awal Dzulhijjah, kecuali orang punya kekayaan lalu dicurahkan untuk jihad dan dia keluar habis hartanya mati di medan laga orangnya, baru itu setara dengan kebaikan-kebaikan yang bisa dilakukan 10 awal Dzulhijjah.
“Kelebihan 10 Dzulhijjah disitu tersimpulkan semua ibadah yang bertebaran di sepanjang 1 tahun tersimpulkan di 10 awal Dzulhijjah. Bahkan lebih dari itu, ada amalan yang hanya ada di 10 awal Dzulhijjah, yakni haji dan menyembelih kurban,” jelas Buya Yahya pada 29 Juni 2022.
“Kemudian disitu juga ada puasa. Selain itu, Nabi menyebutkan dalil untuk perbanyak membaca tasbih, tahlil, tahmid, dan takbir. Memperbanyak dzikir dalam kesehari-harian,” sambungnya.
Baca Juga: Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah 2022, Kapan Hari dan Tanggal Pelaksanaannya?
Berikut penjelasan terkait amalan-amalan yang dimaksud tersebut:
1. Amalan-amalan paling istimewa adalah Haji
Buya Yahya menyebutkan pada ceramahnya, bahwa amalan pengganti Haji yakni ketika seorang fakir melakukan sholat jumat. Selain itu, bagi yang melakukan sholat subuh berjamaah kemudian menunggu terbitnya matahari dengan duduk di shaf shalatnya baik dengan membaca dzikir, membaca Al Quran, atau mengikuti majelis hingga terbit matahari kemudian shalat dua rakaat itu sama dengan mendapatkan amalan haji.
