Khutbah Jumat Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriyah

- 26 Juli 2022, 12:11 WIB
Teks khutbah Jumat menyambut tahun baru Islam 1444 H
Teks khutbah Jumat menyambut tahun baru Islam 1444 H /pixabay/Suhail Suri

Disebutkan dalam satu keterangan bahwa orang yang membaca doa akhir tahun maka akan membuat setan kecewa, sebab tipu daya setan yang telah membuatnya terjerumus kepada dosa selama satu tahun menjadi sia-sia. Dengan membaca doa tersebut dosa-dosa yang dilakukan selama satu tahun akan dihapuskan oleh Allah SWT.

Kemudian setelah shalat maghrib nanti juga dianjurkan membaca doa awal tahun. Doa tersebut merupakan harapan kepada Allah agar dalam satu tahun kedepan Allah memberikan kekuatan, semangat, dan pertolongan kepada kita dalam menjalani segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya.

Baca Juga: 5 Rukun Khutbah Jumat Pertama dan Kedua, Apakah Syahadat Termasuk?

Malam tahun baru Islam adalah momen untuk muhasabah diri dan memantapkan niat untuk lebih semangat beribadah dan menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya. Karena manusia yang paling rugi adalah manusia yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin.

Mari kita sambut tahun baru hijriyah ini dengan semangat hijrah, yaitu semangat berbenah menjadi pribadi yang lebih baik dan istikamah. Bukan semangat seremonial satu jam, namun besoknya loyo seperti kehilangan pegangan.

Ma'asyirol muslimin rahimakumullah. Bulan Muharram yang akan kita sambut sebentar lagi adalah salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah. Di bulan tersebut dianjurkan memperbanyak puasa sunnah, terutama di tanggal 10 Muharram yang kita kenal dengan hari Asyura.

Dalam hadits disebutkan, ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura’. Beliau bertanya, “Hari apa ini?” Mereka menjawab, “Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa-pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah. Akhirnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Musa dari pada kalian.” kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk puasa. (HR. Al Bukhari).

Ma'asyirol muslimin rahimakumullah. Bulan Muharram dipilih sebagai awal tahun hijriyah oleh shahabat Umar bin Khattab karena memiliki sejarah penting dalam perkembangan Islam, yaitu hijrahnya Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah. Peristiwa hijrah merupakan titik kebangkitan umat Islam dari cerai-berai menuju persatuan, dari umat yang lemah menjadi umat yang kuat.

Baca Juga: Lima Rukun Khutbah Jumat yang Harus Dipenuhi Sang Khotib

Hari ini, sudah tidak ada lagi kesempatan hijrah seperti di zaman Rasulullah. Hijrah yang relevan untuk saat ini adalah hijrah meninggalkan segala hal yang dilarang oleh Allah SWT. Dalam sebuah hadits disebutkan:

Halaman:

Editor: Lazuardi Ansori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x