Asbabun Nuzul Ali Imran Ayat 190-191, Lengkap dengan Kandungan hingga Keutamaan

- 13 Agustus 2022, 19:04 WIB
Berikut Asbabun Nuzul Ali Imran ayat 190-191, isi dan kandungan ayat, serta makna Ulul Albab
Berikut Asbabun Nuzul Ali Imran ayat 190-191, isi dan kandungan ayat, serta makna Ulul Albab /Pexels/ Rodnae Productions/

MALANG TERKINI – Q. S. Ali Imran ayat 190-191 berisi tentang berpikir kritis dan bersyukur atas penciptaan Allah.

Bunyi ayat 190:

اِنَّ فِىۡ خَلۡقِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ وَاخۡتِلَافِ الَّيۡلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الۡاَلۡبَابِ

Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.

Bunyi ayat 191:

الَّذِيۡنَ يَذۡكُرُوۡنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوۡدًا وَّعَلٰى جُنُوۡبِهِمۡ وَيَتَفَكَّرُوۡنَ فِىۡ خَلۡقِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ‌ۚ رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هٰذَا بَاطِلًا ۚ سُبۡحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya: (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.

Baca Juga: Surat Al Maidah Ayat 48 Beserta Artinya, Lengkap dengan Asbabun Nuzul

Isi dan kandungan Ali Imran ayat 190-191

1. Betapa sangat banyak tanda kebesaran Allah Swt di langit dan bumi, termasuk pada diri manusia.
Hal ini harus dijadikan sebagai sarana berpikir bagi umat manusia, khususnya orang beriman, supaya dapat mengambil manfaat, faedah, dan hikmah dari keberadaan alam semesta.

2. Penciptaan alam semesta, meliputi silih bergantinya siang dan malam, pusaran angin, keteraturan lintasan benda-benda langit, dan bumi dengan segala isinya, semua itu jangan hanya dijadikan sebagai peristiwa biasa, tanpa hikmah dan tujuan, tetapi harus dipikirkan, diteliti, dan dieksplorasi, sehingga keberadaannya semakin terbuka dan dapat diambil sisi positif dan negatifnya melalui akal pikiran serta akal budi yang dimiliki oleh setiap orang.

3. Semua manfaat, faedah, dan hikmah dari beragam peristiwa yang tersebar di alam semesta tersebut, hanya dapat dipahami oleh orang-orang yang memiliki akal pikiran yang sehat serta akal budi yang disebut dengan ulil albab atau ulul albab.

Baca Juga: Asbabun Nuzul Surat Ali Imran Ayat 190-191 Disertai Penjelasan Tafsir dan Isi Kandungan Menurut Ulama

4. Ulil Albab atau Ulul Albab adalah orang yang memiliki akal pikiran yang lurus, nurani yang bersih, serta menjadi hamba Allah Swt yang mengisi setiap waktunya untuk memikirkan segala penciptaan dan peristiwa yang terjadi di alam raya ini.
Sehingga mampu menyimpulkan bahwa semua ini membawa manfaat, tidak ada yang sia-sia, akhirnya hidupnya semakin dekat (taqarrub) kepada Allah Swt.

5. Tanda lain dari Ulul Albab adalah mereka yang dalam kondisi apapun (duduk, berdiri, dan berbaring) yang artinya juga saat mampu, kaya, atau terpuruk, kondisi riang gembira, atau sedih.
Itu semua tidak menghalangi mereka untuk mengambil maslahat dari segala ciptaan Allah Swt baik untuk diri sendiri, lingkungan sekitar, maupun masyarakat secara luas.

6. Ulul Albab juga melakukan pemikiran kritis, utuh, objektif, dan seimbang terhadap segala problema yang muncul.
Sehingga buah pemikirannya dapat bermanfaat, jauh dari kebencian dan sengketa, kerancuan dan kebimbangan, sehingga dapat menciptakan kedamaian, kesejukan, serta solusi terbaik bagi semuanya.

Baca Juga: Amalkan Ini Usai Sholat Subuh, Rezeki akan Mengalir Deras Kata Syekh Ali Jaber

7. Setiap orang beriman dituntut supaya dapat menggunakan akal pikiran dan budi pekerti, sehingga menghasilkan kesadaran diri bahwa semua penciptaan itu bersumber dari Allah.
Selanjutnya, mengajak diri dan orang lain, agar bisa menjadi lebih dekat (taqarrub) kepada Allah Swt.
Melalui pendekatan tersebut, kita dapat meraih keselamatan dan kesuksesan di dunia dan akhirat, sehingga dapat terhindar dari kesengsaraan, kegagalan, dan kehinaan.

8. Seperti peran dari Ulul Albab, ayat ini mengajak juga agar di setiap komunitas dan masyarakat, bahkan dalam lingkup yang lebih luas, ada kelompok orang yang berperan sebagai pemikir dan menjadi penengah dari setiap masalah yang muncul, sehingga terhindar dari hoax, berita bohong, dan informasi yang tidak benar.

Baca Juga: Berikan Sedekah pada 3 Orang Ini, Kata Ustadz Adi Hidayat Bisa Tambah Rezeki dan Bikin Pahala Berlipat Ganda

Asbabun Nuzul Ali Imran ayat 190-191

Diriwayatkan dari Aisyah Ra, suatu ketika Rasulullah Saw bersabda: “Ya Aisyah, saya malam ini ingin beribadah kepada Allah.”

Kemudian Aisyah menjawab, “Sungguh saya senang berada di sampingmu, saya tidak keberatan.”

Maka bangunlah Rasulullah, mengambil wudhu, lalu shalat yang lama sekali.

Nabi menangis sampai membasahi pakaiannya, disebabkan sangat dalamnya merenungkan isi kandungan Al-Qur’an yang dibaca.

Hal itu dilakukan, sampai menjelang adzan subuh, dan saat Bilal hadir, masih melihat kondisi Nabi yang menangis.

Dan Bilal pun bertanya, “Ya Rasulullah, kenapa Anda masih menangis? Bukankah Allah Swt sudah mengampuni semua dosa Engkau, baik terdahulu maupun yang akan datang.”

Lalu Nabi menjawab, “Tidak pantaskah saya ini menjadi hamba Allah yang bersyukur, apalagi di malam ini Allah menurunkan ayat yang alangkah ruginya jika dibaca ayat ini, namun tidak dihayati makna dan isi kandungannya.”

Ayat-ayat yang dimaksud tersebut adalah termasuk Q. S. Ali Imran ayat 190-191.

Demikian isi kandungan dan asbabun nuzul Ali Imran ayat 190-191.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x