3. Makna hadis yang diriwayatkan logis dan bisa dirasakan kebenarannya.
4. Memberi faedah ilmu kepada orang yang mendengarkannya.
Baca Juga: Ila Hadrotin Nabiyil Mustofa, Bacaan Arab Khususon untuk Orang yang Meninggal
Mayoritas ulama bersepakat bahwa hadis Ahad itu dapat diterima jika para rawinya adil dan kuat hafalannya, sanadnya bersambung, serta selamat dari syadz dan illat.
Hadis Ahad ini masih dibagi lagi menjadi tiga bagian meninjau banyak sedikitnya para rowinya, yaitu hadis Masyhur, hadis Aziz, dan hadis Gharib.
Hadis Masyhur adalah hadis yang diriwayatkan oleh lebih dari dua rawi namun tidak sampai pada derajat mutawatir.
Hadis Aziz adalah hadis yang diriwayatkan oleh hanya dua orang rawi. Sementara hadis Gharib adalah hadis yang hanya diriwayatkan oleh satu orang.
Namun jika meninjau dari kualitasnya, hadis Ahad dibagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu Shahih lidzatihi, Shahih lighairihi, Hasan lidzatihi, Hasan lighairihi, dan hadis Dhaif.
Hadits Shahih lidzatihi adalah hadis yang diriwayatkan oleh rawi yang sambung sanadnya, adil dan kuat hafalannya, serta tidak terjadi syadz atau illat.