SHOLAT REBO WEKASAN
Sebagian masyarakat pada Rabu terakhir di bulan Safar itu melaksanakan sholat Rebo Wekasan dengan harapan terhindar dari berbagai bala' yang diturunkan.
Hadhratus Syaikh KH. M. Hasyim Asy'ari telah menjelaskan bahwa sholat Rebo Wekasan itu ghairu masyru' (tidak disyariatkan).
Berikut pernyataan dari Hadhratus Syaikh Hasyim Asy'ari sebagaimana dikutip dari Tebu Ireng Online.
Baca Juga: 8 Amalan Bulan Safar dan Keutamaannya, Mulai Puasa Sunnah Hingga Sholat Rebo Wekasan
أورا وناع فيتوا أجاء – أجاء لن علاكوني صلاة ربو وكاسان لن صلاة هدية كاع كاسبوت إع سؤال، كرنا صلاة لورو إيكو ماهو دودو صلاة مشروعة في الشرع لن أورا أنا أصلي في الشرع
Ora wenang fatwa, ajak-ajak, lan ngelakoni sholat rebo wekasan lan sholat hadiyah kang kasebut ing soal, kerono sholat loro iku mau dudu sholat masyru'ah fis syar'i lan ora ono asale fis syar'i
Artinya:
"Tidak boleh berfatwa, mengajak, maupun melakukan sholat Rebo Wekasan dan sholat Hadiyah yang disebutkan dalam pertanyaan, karena kedua sholat itu tadi bukan sholat yang disyari'atkan di dalam syara' (agama) dan tidak ada asalnya di dalam syara'".
Keputusan musyawarah NU Jawa Tengah tahun 1978 di Magelang juga menegaskan bahwa sholat khusus Rebo Wekasan hukumnya haram, kecuali jika diniati sholat sunnah muthlaqah atau niat sholat hajat.
Kemudian Muktamar NU ke-25 di Surabaya tahun 1971 juga melarang sholat yang tidak ada dasar hukumnya, kecuali diniati sholat mutlaq.***