Artinya: "Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah." (QS Al Ahzah Ayat 21)
Baca Juga: Keutamaan Laqod Jaakum, Lengkap dengan Cara Mengamalkannya
Tafsir Ringkas Kemenag RI
Rasulullah adalah teladan bagi manusia dalam segala hal, termasuk di medan perang. Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu dalam semua ucapan dan perilakunya, baik pada masa damai maupun perang. Namun, keteladan itu hanya berlaku bagi orang yang hanya mengharap rahmat Allah, tidak berharap dunia, dan berharap hari Kiamat sebagai hari pembalasan; dan berlaku pula bagi orang yang banyak mengingat Allah karena dengan begitu seseorang bisa kuat meneladani beliau.
Penjelasan Ulama Tentang Laqod Kana Lakum Fi Rasulillahi Uswatun Hasanah
Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ayat Laqod kana lakum fi rasulillahi uswatun hasanah menjadi kritikan bagi orang-orang munafik yang tidak ikut perang Khondaq karena alasan cuaca yang panas.
Padahal Rasulullah tetap pergi berperang meskipun sendirian. Ayat tersebut seolah mau menyampaikan, tirulah Rasulullah, beliau tetap berjihad meskipun situasinya tidak mengenakkan.
Baca Juga: Maulid Simtudduror Arab Lengkap Mulai Ya Robbi Sholli 'Alaa Muhammad hingga Doa
Sahabat Thalhah yang pada saat itu ikut bersama Rasulullah mengadu, "Ya Rasulullah, kami lapar. Perut kami diganjal dengan satu batu untuk menahan lapar."
Lalu Rasulullah SAW berdiri dan mengeluarkan dua batu yang mengganjal perutnya. Rupanya Rasulullah lebih lapar daripada mereka.