Khutbah Jumat Singkat Tentang Maulid Nabi Beserta Dalil-dalilnya

- 5 Oktober 2022, 22:54 WIB
ilustrasi: Khutbah Jumat tentang maulid Nabi dan dalilnya
ilustrasi: Khutbah Jumat tentang maulid Nabi dan dalilnya /Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO

Khutbah Pertama

اَلْحَمْدُ لِلّٰه، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ، أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْقَدِيْرِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ: وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah. Di hari yang berkah ini saya berwasiat kepada diri sendiri dan kepada para jemaah sekalian untuk selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta'ala karena takwa merupakan pondasi kebahagiaan manusia di dunia maupun akhirat.

Pada Jumat kali ini kita telah memasuki bulan Rabiul awal yang disebut juga dengan bulan Maulid. Sebab pada bulan inilah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dilahirkan. Setiap bulan Maulid umat Islam di seluruh dunia merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.

Maulid nabi dirayakan sejak abad ketujuh hijriah dan terus dirayakan setiap tahun hingga sekarang. Kenapa kita harus merayakan maulid?

Baca Juga: Lima Rukun Khutbah Jumat yang Harus Dipenuhi Sang Khotib

Masya Allah muslimin rahimakumullah. Merayakan Maulid Nabi merupakan interpretasi dari syukur atas nikmat Allah yang berupa diutusnya Nabi Muhammad SAW kepada kita.

Nabi Muhammad sendiri mensyukuri hari kelahirannya dengan berpuasa di hari Senin. Hal itu sebagaimana yang disebutkan oleh Beliau dalam suatu hadis:

ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيْهِ وَأُنْزِلَ عَلَيَّ فِيْهِ (رَوَاهُ أَحْمَدُ وَالْبَيْهَقِيُّ فِي الدَّلَائِلِ)

Maknanya: “Itu adalah hari di mana aku dilahirkan dan diturunkan wahyu pertama kepadaku” (HR Ahmad dan al-Baihaqi dalam Dala’il an-Nubuwwah) 

Halaman:

Editor: Ianatul Ainiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah