Kisah Abu Bakar As-Siddiq, Sahabat Nabi yang Membenarkan Peristiwa Isra Miraj

- 8 Februari 2023, 21:19 WIB
Ilustrasi. Isra miraj in illustration in paper style
Ilustrasi. Isra miraj in illustration in paper style /Freepik/Pikisuperstar

“Sungguh saya telah membenarkannya perihal kabar langit (Mi’raj), maka bagaimana mungkin saya mengingkarinya dalam peristiwa itu (Isra’). Selama (Rasulullah) berkata, maka sungguh dia benar.”

Baca Juga: Kapan Isra Miraj 2023? Cek Tanggal Islam dan Masehinya!

Abu Bakar adalah satu-satunya sahabat Rasulullah yang setia mendampinginya dalam berdakwah sejak Rasul diangkat menjadi nabi. Bahkan ketika Rasul menjadi buronan orang-orang kafir dan ingin dibunuh, Abu Bakar tetap setia mendampingnya.

Sejarah Singkat Perjalanan Dakwah Abu Bakar As-Siddiq

Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, kepemimpinannya digantikan oleh para sahabat nabi yang mendapat gelar Khulafaur Rasyidin. Khulafaur Rasyidin adalah para sahabat nabi yang paling dekat dengan Rasulullah saw ketika berdakwah, mereka melindungi nabi dari para musuh dan selalu menemani nabi dalam menyebarkan ajaran Islam.

Mereka ialah Abu Bakar As-Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Keempat sahabat nabi memerintah antara tahun 633-658 M. Dalam memerintah mereka tetap menjalankan ajaran Islam sesuai dengan ajaran nabi Muhammad saw.

Baca Juga: 8 Februari 2023 dalam Kalender Islam Tanggal Berapa? Kapan Isra Miraj 2023?

Abu Bakar As-Siddiq menjadi sahabat nabi yang menggantikan kepemimpinan untuk pertama kali. Abu Bakar lahir pada 573 M, ia memiliki nama lengkap Abdullah Abi Quhafah At-Tamimi. Nama Abu Bakar sendiri berarti pelopor pagi hari, karena ia menjadi laki-laki pertama yang masuk Islam. Sedangkan As-Siddiq didapatkan karena ia senantiasa membenarkan semua ajaran nabi Muhammad, terutama saat peristiwa Isra Miraj.

Abu Bakar menjadi khalifah pertama yang menjadi kepala negara sekaligus pemimpin agama umat Islam selama dua tahun. Dalam masa pemerintahannya, ia lebih banyak menghadapi permasalahan-permasalahan dalam negeri.

Permasalahan tersebut diantaranya adalah munculnya nabi palsu, kelompok murtad, dan pembangkang zakat. Dalam menyelesaikan permasalahan yang ada, ia berdikusi dengan para sahabat, hasilnya merekan akan memerangi kelompok tersebut (perang melawan kemurtadan).

Halaman:

Editor: Ratna Dwi Mayasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah