Allâhumma innî as-aluka birahmatikal latî wasi'at kulla syai-in an taghfira lî
Doa buka puasa dibaca kapan ?
Lantas kapankah waktu yang benar untuk membaca doa buka puasa itu, sebelum berbuka ataukah sesudahnya?
Habib Syekh Ba'bud pengasuh Jalsatul Istnain Kediri, salah satu murid Habib Umar bin Hafidz, dalam sebuah pengajianya menyampaikan bahwa termasuk kesunnahan adalah membaca doa berbuka.
Ia pun menjelaskan, doa buka puasa itu dibaca sesudah berbuka, karena kalimat bacaannya memakai fi'il madhi (past tense/kata kerja yang menunjukkan masa lalu).
Habib Syech mencontohkan caranya, sebelum makan saat berbuka membaca dulu doa "Allâhumma bârik lanâ fî mâ razaqtanâ wa qinâ 'adzâban nâr".
Baca Juga: Himbau Masjid Kecilkan Pengeras Suara, Jusuf Kalla: Adzan Tidak Saling Tabrakan
Kemudian, lanjutnya, setelah ada (makanan/minuman) yang masuk ke perut maka membaca doa buka puasa sebagai berikut:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ الله
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَعَانَنِيْ فَصُمْتُ وَرَزَقَنِيْ فَأَفْطَرْتُ
اَللَّهُمَّ إنِّي أَسْألُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أنْ تَغْفِرَ لِيْ
Artinya:
"Ya Allah, karena-Mu aku telah berpuasa dan atas rezeki-Mu aku telah berbuka. Hilanglah dahaga, basahlah urat-urat, dan insya Allah tetaplah pahala. Segala puji bagi Allah yang telah menolongku maka aku pun berpuasa dan memberiku rezeki maka aku pun berbuka. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, mohon ampunilah aku."