Kasus Perundungan Anak Siswa SD di Kepanjen Malang yang Dilakukan 7 Kakak Kelasnya Diselidiki Polisi

25 November 2022, 09:21 WIB
Kasus perundungan terhadap anak siswa kelas 2 SD di Kepanjen, Malang, Jawa Timur /ANTARA/HO-Humas Polres Malang

MALANG TERKINI - Kasus perundungan anak siswa SD di Kepanjen, Malang, Jawa Timur, sedang diselidiki pihak kepolisian.

Seorang siswa SD di Malang diduga mengalami perundungan yang dilakukan sejumlah temannya di sekolah.

Siswa SD korban perundungan tersebut berinisial MW, warga Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, yang masih berusia delapan tahun.

Baca Juga: Hotman Paris Kritik Tindakan Ketua KPI Terkait Kasus Perundungan dan Pelecehan

"Sudah dilakukan penyelidikan," kata Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik pada Rabu, 23 November 2022, seperti dilansir ANTARA.

Menurut Taufik, kejadian perundungan itu dilakukan tujuh orang yang merupakan kakak kelas MW.

Baik korban maupun para pelaku semuanya adalah murid Sekolah Dasar (SD) di wilayah Kepanjen, Malang, Provinsi Jawa Timur.

Taufik mengatakan bahwa penyidik kepolisian telah memeriksa pihak sekolah serta terduga pelaku perundungan.

Baca Juga: Hasil Olah TKP Kasus Kematian Empat Mayat Satu Keluarga di Kalideres, Polisi Temukan Bungkus Makanan

"Penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap pihak sekolah dan terduga pelaku, sambil menunggu korban sembuh," terangnya.

Berdasarkan keterangan MW yang kini kondisinya mulai membaik, perundungan itu dilakukan sejak dirinya berada di kelas satu SD hingga saat ini.

"Perundungan atau penganiayaan itu kerap dilakukan sejak korban kelas satu sampai sekarang (kelas dua)," ungkap Taufik.

Baca Juga: Sinopsis dan Pemeran Drakor School 2015 yang Tayang di Net TV, Kisah Anak SMA, Asmara, dan Perundungan

Korban dirundung dan dianiaya para pelaku dengan pemukulan pada beberapa bagian tubuh, seperti kepala, dada, dan lainnya.

Luka-luka yang dialami korban akibat penganiayan tersebut akan dijelaskan pada hasil visum tim dokter.

Orang tua MW yakni Edi Subandi menyatakan bahwa anaknya tidak pernah memberitahukan penganiayaan yang dialaminya.

MW baru sembuh dari penyakit tifus sebelum kejadian perundungan terhadapnya pada 11 November 2022.

Baca Juga: Profil dan Biodata Reza Paten, Salah Satu Tersangka Kasus Dugaan Penipuan Robot Trading Net89

"Setelah masuk satu hari, anak saya muntah tidak berhenti dan kepalanya pusing. Saya mengira tifusnya kambuh," cerita Edi.

Kondisi korban sempat membaik setelah mendapatkan perawatan medis di fasilitas kesehatan dekat rumahnya, namun beberapa hari kemudian mengalami kejang-kejang.

"Setelah diberikan obat saat itu agak mereda, namun masih mengeluhkan pusing. Akan tetapi, beberapa hari kemudian terus terasa pusing dan kemudian langsung kejang-kejang," lanjut Edi.

Berdasarkan informasi yang diterima orang tua MW, anaknya memang sering menjadi korban perundungan dari beberapa kakak kelas yang kerap meminta uang.

Baca Juga: Kembali Ditemukan Kasus Penyakit Polio di Indonesia, Ini Penyebab, Jenis dan Gejala yang Harus Diketahui!

"Latar belakangnya itu pemalakan, dimintai uang saku. Uang saku anak saya Rp6.000, yang Rp5.000 diminta, jadi anak saya hanya memegang uang Rp1.000. Jika uang tidak diberikan, ada kekerasan," ungkap Edi.

Selama ini, beberapa kali kejadian pemalakan tersebut diselesaikan secara kekeluargaan sebelum kemudian orang tua korban memutuskan melaporkannya ke pihak kepolisian.

"Kami akhirnya melapor ke Polres Malang karena ini masalahnya urusan nyawa. Kami mengikuti aturan hukum yang berlaku," ucap Edi.

Sementara itu, Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana menyampaikan kondisi MW saat ini sudah semakin membaik.

Baca Juga: Profil dan Biodata Reza Paten Tersangka Kasus Penipuan Robot Trading NET89, 150 Rekeningnya Dibekukan

"Kami datang untuk melihat kondisi korban yang mengalami perundungan, kami lihat kondisinya semakin membaik," kata Kholis saat mengunjungi MW di Rumah Sakit Islam Gondanglegi pada Kamis, 24 November 2022.

Ia menyebutkan bahwa korban sudah mulai bisa berinteraksi, namun masih menjalani perawatan intensif karena perlu dilakukan pengobatan pada beberapa bagian vital.

"Semoga ananda lekas sembuh dan bisa melakukan aktivitas kembali," tuturnya.

Baca Juga: Profil dan Biodata Hakim Gazalba Saleh, Usia, Pendidikan, Karir sampai Kasus

MW telah menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam Gondanglegi, Malang, sejak Kamis, 17 November 2022.

Siswa kelas 2 sekolah dasar tersebut sempat tidak sadarkan diri akibat dianiaya beberapa kakak kelasnya.

Korban baru sadar pada keesokan harinya lalu menceritakan kejadian perundungan serta penganiayaan kepada orang tua.

Saat ini, kasus tersebut tengah ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Sat Reskrim Polres Malang.***

Editor: Ratna Dwi Mayasari

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler