Korban Terseret Banjir di Bantur Malang Ditemukan Meninggal Dunia

12 Juli 2023, 21:10 WIB
Korban banjir Bantur Malang ditemukan meninggal dunia /ANTARA

MALANG TERKINI - Tim gabungan berhasil menemukan korban yang terseret arus di Sungai Bantur saat terjadi banjir luapan pada Jumat 7 Juli 2023 lalu. Korban tersebut ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di bibir Sungai Jenawi, Desa Tumpakrejo, Kabupaten Malang.

Korban bernama Supandri (58), seorang warga Dusun Krajan RT15/03 Desa Bantur. Pencarian oleh tim gabungan dilakukan sejak korban dilaporkan terseret arus Sungai Bantur, dan baru membuahkan hasil pada Selasa, 11 Juli 2023 kemarin. Setelah lima hari pencarian intensif, jenazah Supandri ditemukan oleh tim pencari.

Iptu Ahmad Taufik, Kasi Humas Polres Malang, mengungkapkan bahwa setelah ditemukan, jenazah korban langsung diperiksa luar oleh tim medis. Pihak keluarga yakin bahwa jenazah yang ditemukan di bibir Sungai Jenawi tersebut adalah Supandri.

Baca Juga: Tujuh Dusun di Situbondo Mengalami Kekurangan Air Bersih Akibat Musim Kemarau

Oleh karena itu, keluarga menolak dilakukannya autopsi terhadap jenazah, karena menganggap peristiwa terseretnya korban ke dalam aliran Sungai Bantur adalah kecelakaan murni.

Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat, 7 Juli 2023 saat Sungai Bantur meluap di wilayah RT15/3 Dusun Krajan, Desa Bantur, Kecamatan Bantur.

Saat itu, Supandri bersama warga lainnya berusaha membersihkan kayu yang tersangkut pada jembatan. Namun, dalam usaha tersebut, korban terseret arus sungai yang deras.

Banjir dan tanah longsor juga melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Malang pada Jumat, 7 Juli 2023. Bencana tersebut menyebabkan ratusan keluarga terdampak dan sejumlah akses seperti jalan dan aliran listrik terganggu.

Baca Juga: Pemprov Jatim Salurkan Bantuan ke Korban Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor di Lumajang

Beberapa kecamatan yang terdampak banjir dan tanah longsor akibat hujan intensitas tinggi antara lain Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Ampelgading, Tirtoyudo, dan Gedangan. Situasi cuaca ekstrem ini disebabkan oleh gangguan atmosfer di wilayah Jawa Timur.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan laporan mengenai potensi cuaca ekstrem akibat gangguan atmosfer seperti gelombang atmosfer Ekuatorial Kelvin dan Rossby.

Kondisi ini memicu pertumbuhan awan cumulonimbus yang dapat menyebabkan hujan lebat, petir, dan angin kencang di beberapa wilayah Jawa Timur, termasuk Kabupaten Malang.

Pihak berwenang dan lembaga terkait terus melakukan upaya penanganan dan mitigasi bencana untuk mengurangi dampak buruk dari cuaca ekstrem.

Baca Juga: Jalan ke Tempat Wisata Banyak yang Rusak, Pemkab Malang: Semua Akan Dibangun

Di samping itu, masyarakat juga diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti informasi terkini mengenai perkembangan cuaca serta mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan dalam menghadapi kondisi darurat seperti banjir dan tanah longsor.

Dengan harapan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan dapat meminimalisir risiko dan kerugian yang disebabkan oleh bencana alam seperti banjir dan tanah longsor di masa depan.***

Editor: Ianatul Ainiyah

Tags

Terkini

Terpopuler