Kronologi Kejadian Fetish Mukena di Kota Malang, Pelaku Berkedok Online Shop dan Pura-pura Jadi Perempuan

- 20 Agustus 2021, 13:44 WIB
ilustrasi Model berinisial JT menjadi korban fetish mukena di Kota Malang.
ilustrasi Model berinisial JT menjadi korban fetish mukena di Kota Malang. /Pixabay/Espressolia

MALANG TERKINI - Seorang model asal Kota Malang berinisial JT mengaku telah menjadi korban fetish mukena berkedok online shop.

Pengakuan tentang fetish mukena tersebut di-posting JT di media sosial Twitter hingga menjadi viral dan ramai diperbincangkan.

Model tersebut menceritakan bagaimana kronologi kejadian fetish mukena yang dia alami bersama rekan-rekan model lainnya.

Baca Juga: Kronologi Lengkap Thread Fetish Mukena Malang yang Viral di Twitter

Fetish adalah sebuah gangguan ketertarikan seksual yang intens pada suatu benda mati atau bagian tubuh yang bukan merupakan organ seksual.

Pada beberapa tingkatan, fetish masih dianggap salah satu ciri-ciri normal pada manusia.

Fetish mulai disebut sebagai gangguan apabila gairah yang disebabkan fetish tersebut mengganggu fungsi dan kehidupan seksual seseorang.

Dengan demikian, fetish mukena berarti sebuah gangguan seksual yang disebabkan ketertarikan tidak wajar pada mukena atau seseorang yang mengenakan mukena.

JT mengaku awalnya dia mengikuti sebuah acara pageant atau ajang kecantikan yang membuatnya mendapat banyak tawaran foto katalog dan endorse produk.

Kebetulan, salah satu online shop yang menjual mukena menjadi sponsor acara yang diikuti JT, sehingga JT dan pemenang lainnya diminta memberikan timbal balik berupa promosi lewat Instagram.

Kejanggalan mulai ditemukan saat salah satu pemenang memberi tahu JT bahwa mukena yang dihadiahkan kepadanya masih disangkuti peniti di bagian wajah.

Mereka kemudian mengetahui bahwa mukena hadiah tersebut merupakan preloved atau bekas yang dijual di salah satu platform belanja online.

Baca Juga: Apa Itu Fetish Mukena yang Viral di Kota Malang, Ini Penjelasan Lengkapnya

Dari acara pageant tersebut, JT dihubungkan dengan seorang perempuan pemilik online shop berinisial R yang menawarinya untuk menjadi model katalog produk mukena.

JT kembali merasa janggal karena R langsung menentukan tanggal pemotretan tanpa membicarakan soal biaya terlebih dahulu.

Karena JT merasa masih memulai awal karirnya sebagai model, dia kemudian menerima tawaran tersebut.

JT dimasukkan grup yang berisi para model dan fotografer yang berkolaborasi untuk produk online shop tersebut.

Awalnya para model dijanjikan untuk menjalankan pemotretan di studio dengan disediakan make up artist atau MUA, namun karena beberapa alasan, pemotretan akhirnya ditetapkan di kafe dan tanpa MUA.

Pada hari pemotretan, JT tiba lebih awal di kafe dan dihampiri seorang laki-laki dan dua perempuan.

JT merasa janggal karena dia tidak menemukan perempuan pemilik online shop.

Laki-laki yang menghampiri JT di kafe kemudian memperkenalkan dirinya. Laki-laki tersebut ternyata merupakan adik dari pemilik online shop.

Baca Juga: Bermula dari Mukena di Rumahnya, Muncul Sebutan Muhammad Rocky Gerung

Lelaki berinisial D tersebut merupakan lulusan Jurusan Psikologi di salah satu universitas swasta di Kota Malang.

Lelaki tersebut juga mengaku bahwa saat ini dia sedang bekerja menyambi di perusahaan Juragan 99 Trans.

JT dan D sempat saling bercerita sambil menunggu pemotretan. JT mengaku bahwa D merupakan orang yang menyenangkan saat diajak berbicara.

Pemotretan berjalan lancar dan pemilik online shop mengirimkan pesan ucapan terima kasih kepada JT. Hubungan mereka berjalan baik hingga JT ditawari untuk melakukan pemotretan lagi.

JT kemudian mendapat kabar mengejutkan bahwa sebenarnya pemilik online shop merupakan orang yang sama dengan pria yang memotretnya di kafe.

Jadi, dari awal lelaki berinisial D tersebut berpura-pura menjadi perempuan pemilik online shop mukena yang bekerjasama dengan JT.

JT juga menemukan sebuah akun Twitter bernama Selfie Mukena yang rutin mengunggah foto perempuan memakai mukena.

JT juga menemukan fotonya bersama teman-temannya yang menjadi model online shop milik D. Tidak hanya itu, akun Twitter tersebut juga menyertakan akun Instagram JT dan model lain.

Ketika salah satu teman JT melayangkan protes kepada D, dia malah diblokir oleh D.

JT kemudian mengetahui bahwa D tidak hanya menggunakan satu akun saja untuk melayani fetish mukenanya, tetapi juga beberapa akun lainnya.

JT menyatakan bahwa teman-temannya sudah melaporkan D ke pihak yang berwenang. Dia juga meminta orang-orang untuk melaporkan akun-akun fetish mukena agar tidak kembali memakan korban.***

Editor: Yuni Astutik

Sumber: Twitter/@jeehantz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah