MALANG TERKINI – Banjir menerjang Kota Batu Kamis kemarin, 4 November 2021 pada pukul 14.00 WIB.
Titik paling parah banjir bandang terjadi di Dusun Sumber Brantas, Bulukerto, Tulungrejo, Padangrejo, dan Sidomulyo
Dilansir Malang Terkini dari akun Instagram @walhi.jatim pada Jumat 05 November 2021, Wahana Lingkung Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Timur menyebut banjir tersebut akibat hilangnya ratusan hektar hutan lindung yang ada di kota Batu.
Baca Juga: Banjir Bandang Malang, Bantuan Warga Berdatangan untuk Pengungsi
“Merujuk data citra satelit 348 hektar hutan primer di Kota Batu hilang selama 20 tahun. Lalu, sekitar 150 hektar kawasan hutan yang menjadi hulu dari sungai yang diterjang banjir ini dibuka untuk ladang dan pertanian,” tulisnya.
WALHI juga menyebutkan bahwa Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Batu belum sampai 30 persen, bahkan masih berada di kisaran 12-15 persen. Hal ini rentan merusak ekosistem setempat.
Malang Corruption Watch (MCW), sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Malang, menilai bahwa terjadinya bencana banjir di Batu adalah bukti ketidakmampuan Pemerintah Kota Batu dalam menjaga kawasannya.
MCW menjelaskan, data dari LHPBPK menunjukkan terdapat 72 bangunan yang berjalan pada sektor niaga berdiri di kawasan yang bukan peruntukannya serta tidak memiliki izin.