“Awan CB pada tahap matang mengalami pendinginan atau kondensasi ekstrim, sehingga berpotensi turun dalam bentuk partikel es. Hujan es berasal dari awan CB, namun tidak semua awan CB menimbulkan hujan es,” ujar Anum sebagaimana dikutip Malang Terkini dari laman Antara.
Anum juga menjelaskan, bahwa hujan es merupakan fenomena yang biasa terjadi sangat lokal serta sangat jarang terjadi dua kali dalam waktu singkat di tempat yang sama.
Salah satu warga Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Shinta Dwi Pranadewi mengatakan, cuaca ekstrem itu terjadi sekitar pukul 13.05 WIB.
Mulanya turun hujan lebat disertai angin kencang, beberapa waktu berselang terdengar suara mirip kerikil jatuh di atap rumahnya pertanda hujan es sedang turun.
Hujan es tersebut berlangsung sekitar 10 menit, meski mengaku sempat merasa takut karena adanya tiang roboh, saat dihubungi wartawan Shinta mengatakan tidak ada korban.
Selain di Sawojajar, hujan es juga dilaporkan turun pada wilayah lain di Kabupaten dan Kota Malang, yakni Kecamatan Kedungkandang dan Pakis.
Di tengah cuaca ekstrem yang sering melanda berbagai wilayah Indonesia, BMKG meminta masyarakat untuk terus waspada dan memantau informasi cuaca terkini.***