Petugas keamanan yang ada di lapangan mencoba menghalau para suporter dengan menembakkan gas air mata.
Ternyata asap gas air mata tersebut mengepul dan menuju tribun yang ada di sisi selatan stadion.
Akibatnya banyak yang panik dan berdesakan untuk keluar stadion. Kuat dugaan banyak korban yang meninggal akibat berdesak-desakan dan juga sesak nafas.
Kapolda Jatim Nico Afinta mengkonfirmasi jika kerusuhan Stadion kanjuruhan itu menelan korban sebanyak 127 jiwa dan dua diantaranya adalah anggota polisi.
Pihak kepolisian menyebutkan jika ada 34 orang meninggal saat di Stadion Kanjuruhan, sementara sisanya meninggal dunia ketika di Rumah Sakit.
Baca Juga: Biodata Juragan 99 Pebisnis Sukses, Profil: Agama, Usia, Nama Pasangan, Pendidikan, Akun Instagram
Managemen Arema FC Minta Maaf
"Arema FC menyampaikan duka mendalam atas musibah di Kanjuruhan. Manajemen Arema FC turut bertanggung jawab untuk penanganan korban baik yang telah meninggal dunia dan yang luka-luka," ungkap Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris, dikutip dari laman resmi Arema FC.
"Manajemen juga akan membentuk crisis center atau posko informasi yang menghimpun dan menerima laporan untuk penanganan korban yang dirawat di rumah sakit," tambah Haris.