Malam Kelam Stadion Kanjuruhan, 127 Korban Tewas Setelah Gas Air Mata Disemprotkan

- 2 Oktober 2022, 07:46 WIB
Tragedi di Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022 jadi kerusuhan terbesar di sejarah dunia setelah menelan 127 korban tewas termasuk personil keamanan.
Tragedi di Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022 jadi kerusuhan terbesar di sejarah dunia setelah menelan 127 korban tewas termasuk personil keamanan. /Instagram/@aslimalang.official/

MALANG TERKINI - Bertemunya dua klub besar Arema VS Persebaya pada 01/10/2022 menjadi pertandingan kelam setelah 127 korban tewas di Stadion Kanjuruhan.

Jumlah korban 127 di Stadion Kanjuruhan ini, telah tercatat sebagai tragedi terbesar kedua dalam sejarah setelah kerusuhan di Estadio Nacional Peru 1964 silam.

Tragedi Stadion Kanjuruhan ini terjadi setelah pertandingan Arema VS Persebaya usai. Persebaya unggul atas Arema dengan skor 3 - 2.

Baca Juga: Kronologi Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 yang Memakan Korban Jiwa Sedikitnya 127 Orang

Namun, ternyata ada beberapa momen dimana para suporter turun ke lapangan. Kemudian, aparat keamanan menembakkan gas air mata karena kondisi dianggap tidak kondusif.

Suporter yang terkena gas air mata menjadi kebingungan dan berdesak-desakan. Banyak yang berlarian dan terjatuh hingga tertindih satu sama lain.

Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta menyatakan bahwa jumlah awal korban tewas dalam Stadion Kanjuruhan berjumlah 34 orang.

Baca Juga: Ngerinya Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Saksi Mata: Banyak Anak Kecil yang Terlihat Sesak Tak Berdaya

Kemudian, korban lain meninggal dalam perjalanan dan proses pertolongan ke rumah sakit. Tidak hanya suporter, terdapat dua personil anggota Polri yang ikut menjadi korban.

Selain korban jiwa sebanyak 127 orang, terdapat beberapa fasilitas yang ikut rusak. Diantaranya beberapa lampu stadion yang padam,dua Ransus Polri hancur, sampai pagar Stadion Kanjuruhan jadi rusak parah.

Saat ini pihak PSSI telah mengkonfirmasi bahwa akan segera menuju ke Malang dalam penanganan insiden ini.

Tragedi di malam pertandingan Arema VS Persebaya ini bukan satu-satunya di dunia. Peru pernah mengalami hal serupa pada 1964 di Estadio Nacional, Lima.

Baca Juga: Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang: 127 Orang Tewas akibat Kerusuhan usai Pertandingan Arema Vs Persabaya

Ada 328 korban tewas di Estadio Nacional Lima, kerusuhan suporter ini menjadikannya tragedi nomor satu dengan korban terbanyak di dunia.

Sebelumnya, tragedi sepak bola terbesar di dunia diduduki oleh kerusuhan di Stadion Accra Sport Ghana yang menelan 126 korban tewas. Disusul dengan kerusuhan Hillsborough Inggris pada 1989, yang meneran 96 korban tewas.

Pertandingan Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan ini bertepatan dengan hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober.

Baca Juga: Kronologi Lengkap Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Sedikitnya 127 Orang Meninggal Dunia

Namun sayang, setelah pertandingan itu harus menjadi malam kelam bagi sejarah sepak bola Indonesia dan dunia.

Hingga saat ini masih diselidiki segala tindak yang menjadi penyebab tragedi ini, baik dari pihak suporter, stadion, sampai SOP pihak keamanan.***

Editor: Lazuardi Ansori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x