Baca Juga: Profil Biodata Briptu Fajar Yoyok Pujiono, Personel Polri dan Korban Tewas 'Stadion Kanjuruhan'
Banyak fans dari Persebaya dan Arema menginginkan momen ini sebagai awal perdamaian dari kedua belak pihak.
Di sisi lain, kedua koordinator tersebut membicarakan ini sebagai insiden atau tragedi kemanusiaan.
Insiden ini adalah tragedi kerusuhan besar bagi bangsa Indonesia. Sebanyak 150 lebih korban tewas pasca gas air mata ditembakkan ke arah tribun Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022.
Korbannya terdiri dari para fans Arema dan dua personel Polri. Para korban kebingungan saat berusaha keluar dari stadion untuk menyelamatkan diri.
Desakan dan perihnya gas air mata tak terelakkan, 33 anak dibawah umur menjadi korban keganasan gas tersebut.
Baca Juga: Profil dan Biodata Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat yang Dinonaktifkan Buntut Tragedi Kanjuruhan
Tak hanya itu, puluhan remaja putri dan wanita ikut tak berdaya dan harus tewas dalam insiden tersebut.
Pemerintah dan jajarannya telah membentuk tim independen untuk menginvestigasi insiden ini. Kapolri mencopot Kapolres lama dan memeriksa 28 personel keamanan yang terlibat saat itu.
Semua elemen yang terlibat sedang menjalani proses investigasi. Mulai dari suporter, tim keamanan, sampai lembaga-lembaga yang menaungi liga nomor 1 di Indonesia tersebut.***