Baru Saja Berulang Tahun ke 109, Simak Asal-Usul Penamaan dan Sejarah Kota Malang

- 2 April 2023, 18:44 WIB
Kota Malang dahulu bernama Malang Kucecwara yang berarti bahwa 'Tuhan akan membantu kita dalam menaklukan kejahatan'
Kota Malang dahulu bernama Malang Kucecwara yang berarti bahwa 'Tuhan akan membantu kita dalam menaklukan kejahatan' ///Tangkapan Layar YouTube/Malang City Government

Kala itu, Sultan Agung memiliki taktik dengan tidak langsung menyerang Surabaya, sebagai wilayah pusat di Jawa Timur. Ia berupaya menaklukan kota-kota yang berada di sekeliling Surabaya termasuk Malang.

Sultan Agung memerintahkan 8000 pasukannya untuk menyebar di beberapa titik, yaitu Jalur Lingkar Selatan, Pantura, dan Jalur Tengah yang dipimpin oleh Tumenggung Alap-alap.

Tumenggung Alap-alap sebagai pemimpin Jalur Tengah merasa kesulitan dalam menempuh rintangan di jalur tersebut, karena ia harus berhadapan dengan 5 gunung yang terbentang dari utara hingga ke selatan, yaitu Gunung Anjasmoro, Gunung Arjuno, Gunung Kelud, Gedung Penangguhan, dan Gunung Kawi.

Selain itu, Tumenggung Alap-alap pun harus menyusuri 2 sungai besar yakni Sungai Metro dan Sungai Brantas.

Tumenggung Alap-alap bersama pasukannya, kemudian harus menghadapi ribuan pohon tumbang yang menutupi jalur ketika akan menyusup menuju Malang. Setelah berhasil masuk, mereka harus siap dihadang oleh beberapa pasukan daerah Malang yang dipimpin oleh Bupati Malang Ronggosukmo pada saat itu.

Baca Juga: 10 Tips Menghindari Sakit Kepala Saat Puasa Ramadhan, Nomor 10 Sudah Menjadi Kecanduan

Meskipun pasukan Bupati Ronggosukmo berjumlah sedikit, namun mereka mampu mempertahankan diri dari serangan pasukan Mataram. Tumenggung Alap-alap dan pasukannya berhasil ditumbangkan dengan mudah oleh pasukan Bupati Ronggosukmo.

Sejak saat itu nama Malang Kucecwara lebih dikenal dengan sebutan Malang. Disebut Malang karena memiliki arti penghalang atau menghalangi.

Malang di masa Kolonial Belanda

Pada masa pendudukan Belanda Kota Malang mulai tumbuh dan berkembang, di mana pembangunan tata ruang kota dirancang dengan tujuan utama memenuhi kebutuhan Belanda dan bangsa-bangsa Eropa lain. Penduduk pribumi harus puas bertempat tinggal di pinggiran-pinggiran kota dengan fasilitas seadanya.

Pada Tahun 1879, Kota Malang mulai berkembang dengan pesat. Adanya kereta api yang beroperasi kala itu, membuat ruang gerak masyarakat semakin meningkat.

Halaman:

Editor: Niken Astuti Olivia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x