Difabel di Kabupaten Malang Memperingati Hari Pahlawan Tahun 2020 dengan Menghijaukan Gunung Wedon

- 13 November 2020, 14:01 WIB
Difabel Mendaki Gunung
Difabel Mendaki Gunung /LINKSOS

MALANG TERKINI - Organisasi difabel di Kabupaten Malang yang akrab disebut Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) mengajak penyandang disabilitas menanam bibit pohon di Gunung Wedon pada 12 November 2020. Gunung Wedon sendiri memiliki ketinggian 625 mdpl dan terletak di daerah kecamatan Lawang.

Acara ini selain bertujuan untuk penghijauan juga sebagai ajang memaknai Hari Pahlawan, khususnya bagi para penyandang disabilitas akibat kusta atau Orang yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK).

Kegiatan penanaman bibit pohon ini diikuti oleh empat penyandang disabilitas anggota Kelompok Perawatan Diri (KPD) Bengkura Mas, didampingi petugas medis dari Puskesmas Nguling, Pasuruan serta beberapa anggota Timsus Pendaki LINKSOS.

Baca Juga: Sejarah Trem di Kota Malang, Jalurnya Ditemukan Saat Pembangunan Malang Heritage.

Gunung Wedon dipilih sebagai lokasi penanaman sebab gunung tersebut sebagai pusat pendidikan dan pelatihan difabel mendaki gunung. Adanya pusat pendidikan dan pelatihan alam bagi difabel ini adalah bentuk kerjasama LINKSOS dengan Pemerintah Desa Turirejo, Kecamatan Lawang di bidang olahraga.

Menghapus Stigma bagi Penyandang Disabilitas Akibat Kusta

Orang yang mengalami kusta kerapkali disisihkan dalam pergaulan sosial. Penyandang disabilitas akibat kusta bahkan mendapat stigma ganda, yaitu stigma atas disabilitas dan stigma atas penyakit kusta.

Bagi sebagian besar rakyat Indonesia kusta yang dianggap mengerikan sehingga membuat orang-orang takut, padahal kusta hanya ditularkan oleh penderita yang belum mendapatkan pengobatan Multi Drug Terapy (MDT).

Sasaran penularan penyakit ini sendiri adalah mereka yang intens berhubungan sehari-hari dalam jangka waktu lama. Oleh karenanya anggota keluarga atau tetangga adalah orang yang paling rentan tertular. Sehingga apabila bersalaman saja tidak menyebabkan tertular kusta.

Baca Juga: Daftar Ancaman Penjara di RUU Larangan Minuman Beralkohol, Catat Baik-baik!

Stigma dapat memperlambat kesembuhan penyakit kusta terutama karena faktor stress. Sebagaimana disampaikan oleh LINKSOS ke malangterkini.com, hendaknya masyarakat menghapus stigma terhadap penyandang disabiltas.

Menurut Kertaning Tyas, Ketua Pembina LINKSOS, terdapat 3 macam stigma yang kerap kali membatasi kehidupan penyandang disabilitas, yaitu stigma diri sendiri, stigma lingkungan, serta stigma multikultur.

Self stigma atau stigma diri sendiri menempatkan penyandang disabilitas menempatkan diri sebagai orang yang lemah dan layak dikasihani. Akibatnya, banyak penyandang disabilitas menarik diri dari pergaulan dan rentan mengalami gangguan kejiwaan.

Stigma lingkungan menempatkan penyandang disabilitas sebagai beban lingkungan. Mereka dianggap orang yang kena kutukan, pembawa sial dan aib serta tak jarang membuahkan tindakan pengasingan dan pengusiran dari tempat penyandang disabilitas ini tinggal.

Baca Juga: Awas! Minum Alkohol Bakal Dibui Minimal 3 Bulan sampai Denda Maksimal Rp 50 Juta

Adapun stigma multikultural adalah stigma bagi penyandang disabilitas sebagai dampak dari kebijakan. Misal tidak adanya pembangunan fasilitas umum yang ramah difabel padahal hal tersebut sudah diatur dalam perundangan.

95 Persen Manusia Kebal Kusta

Tidak banyak orang yang tahu  bahwa 95 persen manusia itu kebal kusta. Lima persen sisanya terbagi atas dua golongan.

Halaman:

Editor: Devi Ratnaning Ayu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x