MALANG TERKINI - Sudah setahun Rusia invasi Ukraina, namun Rusia tidak mengindahkan sanksi AS kepada sedikitnya 60 individu yang menjalani program nuklir.
Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken sudah memberi pernyataan tertulis akan berkomitmen penuh dukung rakyat Ukraina, meskipun Rusia melancarkan perang skala penuh dan tak beralasan.
Blinken juga menyebut, AS sedang berupaya agar kremilin menanggung jawabkan atas perang yang dilancarkannya.
Kerjasama Sekutu Membungkam Putin hingga Aksi Pencurian
AS sudah berkoordinasi dengan negara-negara G7 untuk saling kerjasama antar sekutu dan mitra agar dapat memberi tekanan untuk membungkam Putin yang mengobarkan api perang dengan melemahkan daya ekonomi Rusia yang fokus mendanai perang.
"Sanksi ekonomi, kontrol ekspor dan tarif yang ditemukan pekan ini, kami terus bekerja sama untuk meningkatkan tekanan terhadap presiden Putin." Kata Blinken.
Dilansir Malang Terkini dari Antaranews, Blinken menegaskan, untuk menaikkan beban pengeluaran Rusia Presiden Joe Biden pada Jumat, 24 Februari 2023 sudah mengumumkan kenaikan tarif tambahan untuk barang asal Rusia.
Baca Juga: Jokowi Lakukan Pertemuan Berdua dengan Putin di Moskow-Rusia, Sampaikan Pesan dari Presiden Ukraina
Tarif yang dinaikkan terdiri dari logam dan produk logam hingga 75 persen, sedangkan produk barang Rusia yang lainnya dikenai tarif 35 persen.