MALANG TERKINI – Layanan Jejaring Sosial Amerika Serikat, Meta pada hari Selasa, 14 Maret 2023 mengumumkan bahwa perusahaan itu akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 10.000 karyawannya tahun ini.
Hal ini menjadikan perusahaan teknologi raksasa tersebut telah melakukan PHK besar-besaran putaran kedua sampai sejauh ini.
Dilansir Malang Terkini dari Reuters, akibat pertumbuhan ekonomi yang sedang tidak baik di Amerika Serikat, mengakibatkan saham Meta turun sebanyak 6 persen.
Baca Juga: Dua Orang Tewas Akibat Longsor TPT Rel Kereta Api di Empang Bogor, 4 Orang Masih Tertimbun
Meta berharap bahwa adanya PHK merupakan bagian dari restrukturisasi yang akan membuat perusahaan lebih ramping, lebih teknis, dan dapat meningkatkan kinerja bisnis untuk visi jangka panjang.
Meta batal membuka 5.000 lowongan pekerjaan
Akibat dari hal ini, Meta akan membatalkan rencana perekrutan sebanyak 5.000 lowongan pekerjaan, mematikan proyek dengan prioritas rendah dan efisiensi pada tingkat manajemen menengah.
Meta telah mengikuti jejak perusahaan besar lain, yang melakukan PHK massal pertama pada musim gugur di Amerika Serikat, menghilangkan lebih dari 11.000 pekerjaan, atau 13 persen dari tenaga kerjanya pada saat itu, setelah perekrutan besar-besaran yang dilakukan pada tahun 2020.
PHK massal di AS akibat resesi
Kekhawatiran perusahaan pada penurunan pertumbuhan ekonomi karena kenaikan suku bunga telah memicu serangkaian pemutusan hubungan kerja massal di seluruh perusahaan Amerika dalam beberapa bulan terakhir.