MALANG TERKINI – Arkeolog Uni Emirat Arab (UEA) telah menemukan kota mutiara tertua di Teluk Persia di sebuah pulau dekat lepas pantai Pulau Siniyah, pada hari Senin, 20 Maret 2023.
Dilansir Malang Terkini dari Arab News, Artefak yang ditemukan di wilayah Umm Al-Quwain ini kemungkinan pernah dihuni oleh ribuan orang, yang berasal dari zaman pra-Islam atau sekitar akhir abad ke-6.
Dari banyaknya keterangan sejarah yang tertulis mengenai kota-kota mutiara di zaman kuno, baru kali ini para arkeolog menemukan satu bukti nyata dari sekian banyak kota mutiara yang tersebar di negara-negara Arab di Teluk Persia.
Baca Juga: Penemuan Koin Langka Dinasti Umayyah, Bukti Sejarah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam
“Ini adalah contoh tertua dari jenis kota mutiara Khaleeji yang sangat spesifik,” kata Timothy Power, seorang profesor arkeologi di Universitas Uni Emirat Arab.
Power mengatakan bahwa kota mutiara itu merupakan leluhur dari kota-kota modern seperti Dubai. Kota itu terletak di Pulau Siniyah, yang tertutupi rawa-rawa Khor Al-Beida di Umm Al-Quwain, sekitar 50 kilometer timur laut Dubai di sepanjang pantai Teluk Persia.
Pulau itu memiliki arti "cahaya yang berkedip-kedip" karena efek matahari yang sangat terik di sana.
Ditemukan Biara Kristen Kuno
Di pulau yang sama, para arkeolog pun berhasil menemukan sebuah biara Kristen kuno yang berusia sekitar 1.400 tahun.
Baca Juga: Profil dan Harta Kekayaan Gazalba Saleh, Hakim Mahkamah Agung Tersangka Pencucian Uang