Tradisi ini memberikan kesempatan kepada para orangtua untuk menunjukkan penghargaan kepada anak-anak yang menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan.
Baca Juga: Sikat Gigi di Siang Hari Saat Ramadhan Membatalkan Puasa? Cek Penjelasan Kemenag
Seperti perayaan Halloween, tradisi Gergean dilakukan oleh anak-anak dengan mengenakan baju tradisional, kemudian berkeliling ke rumah-rumah tetangga sambil membawa tas kecil dan menyanyikan lagu. Anak-anak akan mengetuk pintu tetangga dan meminta permen atau kacang pada perayaan yang biasa dilakukan di hari 13, 14 dan 15 Ramadhan tersebut.
Menurut cerita warga di sana, Gergean adalah tradisi yang berasal dari Kuwait lalu menyebar hingga ke Arab Saudi.
Kata salah seorang warga di sana, mereka memutuskan untuk menjaga tradisi dan hanya membelokkan sedikit perayaan tersebut dengan mengundang semua teman dan keluarga termasuk anak-anak mereka, untuk merayakan Gergean bersama-sama di rumah yang lebih besar.
Anak-anak di Arab Saudi sangat menantikan malam Gergean karena saat itu mereka akan mendapat manisan dan bingkisan dari keluarga.
Selama bertahun-tahun, festival Gergean selalu dirayakan di provinsi bagian timur, namun sekarang masyarakat Arab Saudi di bagian barat juga merayakan Gergean.
Baca Juga: Ramadhan 2023 Ada Gerhana Matahari di Indonesia, Waspada Fenomena Alam
3. Tradisi minum Vimto
Sama seperti Gergean, warga Arab Saudi juga masih memegang tradisi lama dengan menyajikan Vimto di meja saat Ramadhan. Mereka yang telah menghabiskan banyak Ramadhan di Timur Tengah tahu bahwa tanpa Vimto, buka puasa akan terasa tidak lengkap.