Baca Juga: Apa Itu Klitih? Polda DIY Gelar Konferensi Pers 'Perang Sarung'
Salah satu tantangan yang dihadapi umat Islam di Jepang selama Ramadhan adalah siang hari yang panjang, terutama di bulan-bulan musim panas. Puasa dimulai saat fajar dan berakhir saat matahari terbenam, yang bisa berlangsung hingga 16 jam.
Saat musim panas, beberapa perusahaan dan universitas di Jepang mengizinkan karyawan dan pelajar muslim untuk menyesuaikan jam kerja atau menjadwalkan ujian selama Ramadhan.
Terlepas dari tantangannya, Ramadhan di Jepang adalah saat refleksi spiritual dan ikatan komunal bagi umat Islam yang tinggal di negara tersebut. Selain itu, hal ini memungkinkan mereka untuk menampilkan tradisi dan adat istiadat agama mereka kepada masyarakat Jepang yang lebih luas, sehingga mempromosikan pemahaman dan keharmonisan lintas budaya.
Ramadhan adalah bulan suci dan istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia, dan tidak berbeda dengan umat Islam di Jepang. Meski Jepang tidak dikenal dengan praktik keagamaannya, namun umat muslim tetap dapat menjalankan puasa Ramadhan di Jepang sesuai pilar agama.***