Arkeolog Temukan Jalan Berusia 7000 Tahun di Dasar Laut Mediterania

- 14 Mei 2023, 09:11 WIB
Arkeolog University of Zadar menemukan pemukiman di bawah laut Mediterania dan jalur berusia 7000 SM
Arkeolog University of Zadar menemukan pemukiman di bawah laut Mediterania dan jalur berusia 7000 SM / // Facebook/ University of Zadar

MALANG TERKINI – Para arkeolog telah menemukan jalan berusia 7000 tahun yang terkubur di dasar Laut Mediterania, tersembunyi oleh endapan lumpur.

Berdasarkan laporan yang beredar, rute tersebut kemungkinan besar menghubungkan pantai Pulau Korcula di Kroasia dengan kota prasejarah budaya Hvar yang terendam di laut tersebut.

Para ahli dari University of Zadar di Kroasia menginformasikan bahwa penanggalan radiokarbon dari kayu yang diawetkan menunjukkan bahwa pemukiman tersebut kemungkinan besar terjadi sekitar 4.900 tahun sebelum Masehi, dan bahwa orang-orang telah menggunakan jalur ini untuk bepergian sejak 7000 tahun yang lalu.

Baca Juga: 5 Alasan Teratas Susah Dapat Pekerjaan, Seberapapun Kerasnya Usaha

Gembala dan petani di peradaban Hvar menetap pada periode Neolitik

Dilansir Malang Terkini dari berbagai sumber, adanya peradaban Hvar, yang diperkirakan sebagai para penggembala dan petani ahli, biasa tinggal di desa-desa kecil terpencil di sepanjang pantai serta di pulau-pulau yang berdekatan, diperkirakan pertama kali menetap di daerah tersebut pada periode Neolitik sekitar tahun 5000 Sebelum Masehi. Pemukiman Neolitik yang ada di peradaban ini di antaranya terdapat jalan raya.

Kabarnya, salah satu situs budaya Hvar yang paling terpelihara di daerah tersebut adalah Soline, yang telah memberikan detail penting tentang struktur sosial dan rutinitas pemukiman pertanian kuno ini.

Meski peninggalan bersejarah ini ditemukan di dasar laut, penyelidikan dilakukan di dekat Teluk Gradina di Vela Luka, Pulau Korcula. Di sana artefak Neolitik seperti pisau batu api, pecahan batu kilangan, dan kapak batu juga ditemukan.

Yang mencolok dari situs Soline adalah sistem teraseringnya yang luas, yang digunakan untuk pertanian selain bangunan beton. Laporan penelitian menunjukkan bahwa adanya ladang yang dibuat dengan perencanaan matang untuk memanfaatkan medan berbatu dan berbukit di pulau itu. Di mana terdapat dinding batu sebagai penguat dan telah ada sistem irigasi, yang diperkirakan dibuat untuk meningkatkan produksi lahan pada zaman tersebut.

Baca Juga: Studi Klaim Susu Lebih Menghidrasi daripada Air Putih

Halaman:

Editor: Niken Astuti Olivia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x