Network
MALANG TERKINI – Pimpinan Eksekutif Samsung Electronics Jay Y. Lee telah bertemu dengan CEO Tesla Elon Musk pada hari Rabu lalu, untuk bekerja sama dan membahas bidang industri teknologi mutakhir di masa depan.
Diketahui bahwa kedua perusahaan saat ini sedang mencari cara untuk dapat bekerja sama dalam pengembangan teknologi terkait IT, seperti semikonduktor untuk kendaraan otonom.
Pertemuan keduanya diadakan selama perjalanan Jay Y. Lee ke Amerika Serikat, dan merupakan pertemuan pribadi yang pertama antara pimpinan perusahaan raksasa chip Korea Selatan dan pembuat kendaraan listrik Amerika Serikat tersebut.
Baca Juga: Kadar Vitamin D Rendah Jadi Faktor Risiko Long Covid
Jay Y. Lee dan Elon Musk mengisyaratkan kerja sama dalam Chip Self Driving
Menurut Kantor Berita Yonhap, Jay Y. Lee, pimpinan Samsung Electronics, bertemu dengan CEO Tesla Elon Musk pada 10 Mei untuk membahas rencana kerja sama yang menyiratkan bahwa pembuat chip dan Tesla akan menjalin kemitraan bisnis.
Pembicaraan dengan Elon Musk dilaksanakan di pusat penelitian semikonduktor Samsung Electronics di Silicon Valley, California pada hari Rabu waktu AS. Samsung dan Tesla disinyalir akan mengembangkan teknologi IT generasi mendatang, termasuk chip untuk mobil tanpa pengemudi.
Mendampingi Jay Y. Lee untuk bertemu dengan Elon Musk adalah Samsung Electronics Device Solutions (DS) department head Kyung Kyung-hyun (President), Samsung Electronics Foundry Business Director Choi Si-young (President), Samsung Electronics Americas General Manager (DSA) Deputy General Manager Han Zhenwan, Samsung Display President Choi Joo-sun, Tesla Supply Chain Vice President Kahn Budiraj, Tesla Chief Technology Officer Andrew Baglino (CTO) dan beberapa orang lainnya yang juga menghadiri pertemuan tersebut.
Baca Juga: Jika Otak Tidak Dapat Merasakan Sakit, Mengapa Sakit Kepala Begitu Menyakitkan?
Jay Y. Lee bertemu dengan lebih dari 20 CEO perusahaan besar lain di Amerika Serikat
Diketahui bahwa selain bertemu dengan Elon Musk, Jay Y. Lee telah melakukan perjalanan bisnis selama 22 hari di Amerika Serikat, juga bertemu dengan lebih dari 20 CEO perusahaan global besar lainnya.
