Network
MALANG TERKINI – Pemakaman kenegaraan untuk Ratu Elizabeth II sebagai penguasa terlama di Inggris, yang diadakan pada 19 September tahun lalu, memerlukan operasi keamanan besar-besaran untuk ratusan kepala negara dan bangsawan asing.
Acara pemakaman tersebut diikuti oleh ratusan ribu orang yang mengantri sepanjang waktu, selama berhari-hari untuk melihat peti matinya saat diletakkan di parlemen Inggris di London, serta Edinburgh, yang juga membutuhkan pengaturan keamanan dan logistik yang mahal.
Dalam pernyataan tertulis kepada parlemen, Menteri Keuangan John Glen mengatakan bahwa perkiraan total biaya mencapai £161,7 juta (US201 juta dolar) atau sekitar Rp3 triliun, di mana kementerian dalam negeri yang bertanggung jawab atas pengamanan kepolisian merupakan proporsi budget terbesar yakni £73,7 juta atau sekitar Rp56 miliar.
Baca Juga: WHO: Dunia Saat Ini Harus Targetkan Vaksin Covid-19 Hanya untuk Varian XBB
Departemen Kebudayaan, Media, dan Olahraga menghabiskan £57,4 juta atau sekitar Rp43 miliar, sedangkan pemerintah Skotlandia menagih £18,8 juta yaitu sekitar Rp14 miliar.
"Kematian Yang Mulia Ratu Elizabeth II pada 8 September 2022 dan masa berkabung nasional setelahnya merupakan momen penting nasional yang sangat besar," kata Glen.
Pengungkapan itu terjadi tak lama setelah penobatan putra Elizabeth awal bulan ini, Raja Charles III, dengan kemungkinan tagihannya yang fantastis, sementara banyak warga Inggris berjuang dengan krisis biaya hidup terburuk dalam satu generasi.
Istana Buckingham telah menolak laporan bahwa total operasi keamanan besar-besaran itu mencapai £100 juta atau sekitar Rp75 miliar.
Baca Juga: Twitter Tuduh Microsoft Gunakan Datanya secara Tidak Benar, Platform Milik Elon Musk Ajukan Tuntutan
